
TIKTAK.ID – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan para mahasiswa meminta bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim untuk mendiskusikan pemangkasan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Aliansi tersebut bukan cuma bicara soal kondisi ekonomi, tapi juga soal hak mahasiswa yang terpangkas saat belajar secara daring atau online. Hal itu disampaikan melalui surat terbuka dalam akun Twitter @AliansiBEM_SI, dengan menyertakan tagar #MendikbudDicariMahasiswa, Selasa (2/6/20). Aliansi BEM SI sendiri merupakan perwakilan dari 150 PTN dan PTS di seluruh Indonesia.
“Kami bermaksud mengundang Saudara (Nadiem) untuk melakukan audiensi terbuka dengan perwakilan Aliansi BEM SI,” begitu bunyi surat terbuka yang Aliansi BEM SI tandatangani pada 27 Mei itu, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Baca juga : DPR Kritik Menteri Agama yang Tanpa Konsultasi Putuskan Sepihak Pembatalan Pemberangkatan Haji 2020
Salah satu tuntutan tersebut meminta Nadiem menginstruksikan seluruh perguruan tinggi untuk melakukan pembebasan atau relaksasi biaya kuliah (UKT) di semester selanjutnya sebagai dampak dari Covid-19. BEM SI menjelaskan, penurunan uang kuliah genting diterapkan mengingat kondisi ekonomi sebagian besar orang tua mahasiswa terdampak pandemi Corona.
BEM SI pun telah melakukan survei kepada anggotanya. Hasilnya, 83,4 persen mahasiswa mengalami perubahan atau penurunan penghasilan orang tua selama pandemi. Kemudian 76,9 persen mahasiswa tidak memiliki jaminan untuk membayar biaya kuliah semester depan.
Halaman selanjutnya…