TIKTAK.ID – Komisi Nasional (Komnas) Antikekerasan terhadap Perempuan, diketahui mendesak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berbenah, walaupun telah mencabut anjuran poligami.
Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani mengapresiasi PKS yang memutuskan mencabut aturan itu. Akan tetapi, ia meminta langkah perbaikan tidak berhenti sebatas pada permohonan maaf.
“Mencabut betul, hal itu memang langkah koreksi yang baik. Namun seharusnya ini tidak terjadi jika mereka memiliki perspektif yang betul-betul adil gender,” ujar Yentriyani, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (30/9/21).
Baca juga : Istana: Jokowi Putar Otak untuk Lindungi Novel Baswedan dkk
Kemudian Yentriyani juga meminta PKS agar menjelaskan klaim bahwa kebijakan itu berdasarkan kajian oleh kader perempuan. Sebab, dia khawatir jika klaim itu hanya justifikasi dari keinginan berpoligami.
Lantas Yentriyani menyarankan PKS supaya menempuh program lain jika hendak menyantuni janda dan anak yatim yang terdampak pandemi virus Corona (Covid-19). Dia menilai perlu adanya perubahan pendekatan yang serius, sehingga kebijakan serupa tidak terulang.
“Jika semata-mata (program berhenti) karena protes, tapi tidak ada koreksi internal secara sistemik, maka model kebijakan ini akan berulang,” terang Yentriyani.
Baca juga : Di Mata Najwa, Haris Azhar Dituding Minta Saham Freeport ke Luhut
Perlu diketahui, PKS sempat menerbitkan Tazkirah Nomor 12 Tentang Solidaritas Terdampak Pandemi. Salah satu poin yang tercantum dalam aturan partai tersebut yakni anjuran berpoligami bagi kader laki-laki yang mampu secara ekonomi.
Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS, Surahman Hidayat mengatakan bahwa kebijakan tersebut berdasarkan kajian kader perempuan. Namun kebijakan itu tidak mampu bertahan lama. Surahman pun mencabut aturan tersebut, usai ramai dikritik oleh publik.
“Setelah kami memperoleh berbagai masukan dari pengurus, anggota dan masyarakat secara umum, maka kami memutuskan untuk mencabut anjuran poligami itu. Kami memohon maaf jika anjuran ini sudah membuat gaduh publik dan melukai hati sebagian hati masyarakat Indonesia,” ucap Surahman lewat keterangan tertulis, Kamis (30/9/21).
Baca juga : Resmi Diberhentikan KPK, Bagaimana Nasib Novel Baswedan dkk Selanjutnya?
Surahman mengaku PKS terbuka untuk menerima masukan dari berbagai pihak di masyarakat. Dia juga menyampaikan terima kasih atas kritik dari publik mengenai program dan anjuran yang dilakukan PKS.
“PKS mengucapkan terima kasih atas masukan, kritik, dan saran dari semua pihak. Ini adalah bentuk perhatian yang besar dari publik terhadap jalannya organisasi partai ini,” ungkapnya.