Media Asing Bahas Nasib RI Usai Jokowi Lengser di 2024
TIKTAK.ID – Masa depan Indonesia pascakepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui menjadi sorotan media asing, salah satunya media ekonomi berbasis di London, The Economist.
Dalam kanal Asia Tenggaranya, laman tersebut memuat judul khusus mengenai Pemilihan Umum (Pemilu) di RI yang bakal mengubah rezim sang Presiden. Judul itu bertajuk, “What will Indonesia look like after Jokowi leaves?”
Mulanya, tulisan itu menyinggung bagaimana RI di masa Jokowi yang digambarkan sudah berperan sebagai “negarawan global”.
Baca juga : KAHMI Berharap Mahfud MD Maju Pilpres 2024
“Ia telah menjadi tuan rumah bagi para pemimpin dari seluruh kawasan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta pada 5 hingga 7 September lalu”, tulis media itu, pada Minggu (17/9/23), seperti dilansir CNBC Indonesia.
“Pada Agustus, Jokowi mengantongi kesepakatan ekonomi selama tur di Afrika,” imbuhnya.
The Economist mengatakan Jokowi menghadiri KTT para pemimpin G-20 di Delhi pada 9 September, setelah menjadi tuan rumah acara tahun lalu, serta berencana untuk mengunjungi Arab Saudi dalam waktu dekat.
Baca juga : Koalisi Prabowo Umbar Kode-kode Jelang AHY Tentukan Arah Politik Demokrat
Kemudian The Economist menyoroti kesan sosok Jokowi di dalam negeri. The Economist menilai tutur perilaku Jokowi membuat ia banyak disukai.
“Gaya Jokowi yang lembut dan sederhana menjadikan Jokowi, begitu ia disapa, menjadi salah satu pemimpin paling disukai di dunia,” jelas The Economist.
“Peringkat persetujuannya sekitar 80%. Hanya Narendra Modi, Perdana Menteri India, yang bisa mendekati pencapaian tersebut”, imbuhnya.
Baca juga : Polri Terbitkan SKCK Ganjar dan Muhaimin untuk Daftar Pilpres 2024
Meski begitu, kini spekulasi bermunculan mengenai warisan. Terlebih, siapa yang akan menggantikan Jokowi usai ia lengser tahun depan.
“Ketika Jokowi menjadi presiden pada 2014, ia tidak seperti pemimpin yang pernah ditemui di negara ini: seorang pembuat furnitur yang dibesarkan di gubuk tepi sungai … tidak punya hubungan dengan tentara atau keluarga terkemuka mana pun”, terang The Economist.
“Dia paling betah bertanya soal harga bawang di pasar atau membagikan kaos kepada orang banyak agar bisa melihatnya sekilas ke manapun dia pergi. Ia sudah merevolusi politik Indonesia dengan memanfaatkan operasi media sosial yang cerdas dan fokus tanpa henti pada pertumbuhan ekonomi”, lanjutnya.
Baca juga : Mantan Relawan Prabowo di 2014 dan 2019 Alihkan Dukungan ke Ganjar di 2024
“Akan tetapi ada tiga ketidakpastian besar yang menghantui warisannya: apakah perekonomian Indonesia bakal terus tumbuh, apakah penggantinya akan mempertahankan kebijakannya, dan apakah negara tersebut mampu mempertahankan tindakan penyeimbangan di dunia yang terpecah”, jelas The Economist.