TIKTAK.ID – Suarahgaloka berkolaborasi dengan MainMonolog untuk meluncurkan sebuah pentas seni teatrikal tentang Putra Sang Fajar yang bertajuk “Bung Karno Series: Besok Atau Tidak Sama Sekali”.
Pertunjukan naskah monolog karya Wawan Sofwan tersebut tayang secara virtual dalam lima episode yang ditayangkan di akun YouTube Suarahgaloka.
Sosok Bung Karno diperankan langsung oleh Wawan Sofwan. Terdapat pula sejumlah insan pertunjukan ternama yang ikut terlibat, seperti aktris Maudy Koesnaedi yang memerankan Inggit Garnasih, dan Vicky Mono sebagai pengisi soundtrack.
Maudy Koesnaedi mengungkapkan bahwa memerankan Inggit seperti mengulang kenangan saat ia memerankan sosok yang sama dalam film tentang Bung Karno delapan tahun lalu. Akan tetapi, ia menyebut kali ini menjadi sebuah tantangan baru bagi Maudy lantaran panggung pertunjukan yang berbeda.
“Bedanya, karena ini pertunjukan teater, maka saya harus bisa lebih ekspresif dan maksimal dalam memerankan sosok Inggit. Semoga penonton bisa menikmati dan mengapresiasi pertunjukan ini,” ujar Maudy, seperti dilansir Kapanlagi.com.
Sementara Vicky Mono yang juga salah satu founder Suarahgaloka menilai pementasan ini sejalan dengan misi Suarahgaloka yang ia dirikan bersama Tjuknur Putro Guritno dan Abong Tjokro Bondowoso.
“Suarahgaloka adalah wadah pemersatu bangsa melalui seni, budaya dan kreativitas demi melestarikan kesenian moderen, tradisional, maupun kontemporer yang tujuannya menjadi sebuah sajian berskala nasional,” terang vokalis band Burgerkill itu.
Untuk diketahui, pementasan “Bung Karno Series: Besok Atau Tidak Sama Sekali” diadopsi dari naskah monolog karya sutradara Wawan Sofwan. Pementasan ini menceritakan proses Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Alur kisah pun terangkum dari beberapa fragmen. Mulai dari mengulik kisah percintaan Bung Karno di masa muda, pengasingan oleh Pemerintah Hindia Belanda guna meredam pemikiran progresif Bung Karno, sampai momen detik-detik Bung Karno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
“Naskah Besok Atau Tidak Sama Sekali telah melewati proses yang sangat panjang dari sisi riset dan observasi. Tentu kami berharap agar pesan yang terkandung dalam pertunjukan ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua bahwa bangsa ini adalah sebuah bangsa yang besar dan memiliki sejarah yang panjang,” jelas Wawan.