TIKTAK.ID – Daging merah sering dianggap sebagai makanan tak menyehatkan, seperti dapat memicu kanker dan berbagai penyakit kronis. Padahal, daging merah juga mengandung vitamin dan mineral esensial yang menyehatkan.
Konsumsi daging merah sendiri sebenarnya sudah dilakukan oleh manusia sejak ribuan tahun lalu. Akan tetapi, daging yang dikonsumsi saat ini tentu berbeda dengan daging yang dikonsumsi manusia pada zaman dahulu.
Dulu, hewan-hewan bebas berkeliaran dan memakan rumput. Sedangkan daging merah yang dikonsumsi saat ini kebanyakan berasal dari hewan yang segaja dipelihara dengan makanan yang tak lagi alami.
Banyak pula hewan ternak yang diberi hormon pemacu pertumbuhan. Bahkan beberapa produk daging juga telah mengalami pemrosesan tinggi, seperti pengawetan dan penambahan berbagai bahan kimia.
Daging yang kini dipasarkan umumnya memiliki berbagai variasi berikut:
– Daging olahan
Biasanya, daging ini berasal dari hewan ternak yang dipelihara secara konvensial dan melalui berbagai metode pengolahan. Contoh produk daging olahan adalah sosis dan kornet.
– Daging merah konvensial
Daging merah konvensional tidak banyak diolah, dan berasal dari hewan yang dipelihara oleh peternakan. Hewan-hewan tersebut biasa diberi hormon pemacu pertumbuhan atau antibiotik.
– Daging organik
Daging ini berasal dari hewan yang diberi makan dan dibesarkan secara alami, tanpa menggunakan obat dan hormon pemacu. Oleh sebab itu, jenis daging ini dianggap paling menyehatkan.
Manfaat daging merah
Seperti dilansir Kompas.com, daging merah diketahui kaya akan nutrisi penting. Dalam satu porsi daging merah, atau sekitar 100 gram, mengandung sekitar 25 persen asupan harian vitamin B3 dan 32 persen asupan seng yang direkomendasikan.
Selain itu, daging merah tinggi zat besi heme, yang diserap lebih baik daripada zat besi yang berasal dari tumbuhan. Daging merah juga kaya akan vitamin B-6, selenium, serta vitamin dan mineral lainnya.
Akan tetapi, konsumsi daging merah tidak bisa sembarangan, dan hanya boleh mengonsumsinya dalam jumlah wajar. The American Institute for Cancer Research merekomendasikan konsumsi daging merah tidak lebih dari 18 ons daging setiap minggu untuk mengurangi risiko kanker.
Tidak hanya itu, kita juga harus menghindari konsumsi daging merah olahan karena dapat memicu hipertensi, kanker pencernaan, penyakit jantung, dan penyakit paru obstruktif kronis.
Sebaiknya mengonsumsi daging merah dalam jumlah wajar, sehingga mendapatkan manfaat maksimal dan terhindar dari efek samping yang tidak diharapkan.