TIKTAK.ID – Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mempertanyakan makna dari tugu sepeda yang berada di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.
Untuk diketahui, tugu sepeda tersebut kini tengah dalam tahap pembangunan. Tugu itu pun disebut menggunakan anggaran sebesar Rp800 juta.
“Padahal tugu itu dibangun untuk menghormati seseorang atau sesuatu yang legendaris, dengan pengorbanan atau patriotiknya. Tapi apa yang legendaris dari sepeda, sampai dibangunkan tugu di jalan protokol,” ujar Gilbert melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat (9/4/21), seperti dilansir Antaranews.com.
Kemudian politisi PDI Perjuangan itu mengatakan tugu sepeda senilai Rp800 juta tersebut tidak memiliki manfaat bagi masyarakat Jakarta. Ia juga menilai hal itu tidak menunjukkan kebijakan yang memikirkan skala prioritas.
Lantas anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan agar membuat kebijakan yang jauh lebih berguna dan pro rakyat sebagaimana yang dilakukan pendahulunya.
Menurut Gilbert, daripada membuat sesuatu yang kecil manfaatnya, maka lebih baik fokus pada berbagai permasalahan pelik lainnya di Jakarta saat ini. Ia pun menyinggung masalah penanganan banjir dan penuntasan virus Corona (Covid-19) di Jakarta.
“Kalau memang mau buat ‘legacy’, adalah dengan kebijakan yang pro rakyat seperti yang dilakukan para gubernur sebelumnya,” tutur Gilbert.
Gilbert juga mengaku menyayangkan keberadaan Anies Baswedan yang jarang muncul pada awak media, bahkan untuk menjelaskan progres berbagai program yang telah dia buat selama masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 silam. Gilbert menganggap program-program Anies itu masih jauh dari target, padahal kini Anies sudah berada di penghujung masa jabatannya.
“Sekarang kesannya gubernur yang tidak bisa bekerja secara optimal, seperti menjelaskan kasus Formula E, Korupsi Sarana Jaya, Jaklingko, Rumah DP Rp0 yang jauh dari target, dan lain-lain,” ucap Gilbert.
Sementara itu, Komunitas pesepeda Brompton Owner Kelapa Gading dan Sekitarnya (BOGAS) juga ikut mengkritik pembangunan Tugu Sepeda di Jakarta.
“Kami kurang setuju karena momennya kurang tepat. Meski anggaran dari swasta, namun akan lebih baik bila dialihkan,” terang Ketua BOGAS, Chriswanto, mengutip Kompas.com, Sabtu (10/4/21).