
TIKTAK.ID – Delegasi AS-Israel terus melakukan marathon untuk mengokohkan hubungan diplomatik Abu Dhabi dengan Tel Aviv. Pada Senin kemarin, delegasi itu terbang langsung dari Tel Aviv ke Abu Dhabi. Itu merupakan penerbangan pertama dari Israel langsung ke negara Teluk yang menandakan hubungan keduanya semakin mesra.
Esok harinya, Selasa (1/9/20), mereka meninggalkan Abu Dhabi, setelah kesepakatan penting mereka untuk membangun hubungan diplomatik. Pers Israel membanggakan penerbangan langsung itu, yang sarat dengan simbolisme, dan merupakan terobosan baru sebab diizinkan melintasi wilayah udara Arab Saudi, tulis France24.
Surat kabar ternama Israel Yediot Aharonot menulis laporan bertajuk “Penerbangan Perdamaian”. Mereka menulis bahwa “tak peduli bagaimana kita melihatnya…ini adalah peristiwa bersejarah yang menarik”.
Menantu Presiden Donald Trump sekaligus Penasihat Gedung Putih, Jared Kushner memimpin delegasi tersebut. Uni Emirat Arab dan Israel diperkirakan akan menandatangani perjanjian yang dipromotori Amerika Serikat, dan ini merupakan perjanjian pertama Israel dengan negara Teluk dan yang ketiga dengan negara Arab, di Gedung Putih dalam beberapa minggu mendatang.
Penasihat Keamanan Nasional kedua negara, Meir Ben-Shabbat dari Israel dan Sheikh Tahnoun bin Zayed dari UEA, bergabung dengan Kushner untuk pembicaraan tentang kerja sama antara dua ekonomi Timur Tengah.
Dalam kunjungan itu mereka membahas kerja sama di bidang investasi, keuangan, kesehatan, eksplorasi ruang angkasa, penerbangan sipil, kebijakan luar negeri serta pariwisata dan budaya.
Israel dan UEA pada Selasa itu menandatangani protokol pertama mereka di bidang perbankan dan keuangan, menurut kantor Netanyahu.
“Kami akan segera mengumumkan kesepakatan tambahan di bidang penerbangan, pariwisata, perdagangan dan lain-lain,” kata Perdana Menteri dalam pernyataannya.
Israel juga mengatakan bahwa kedua belah pihak pada hari itu mengadakan pertemuan pertama mereka tentang “kemungkinan saling membuka Kedutaan”, dan terkait penerbangan komersial langsung antara negara Yahudi dan UEA yang kemungkinan akan lepas landas pada akhir tahun.
“Tidak mengherankan jika pada akhir tahun 2020 akan ada penerbangan langsung antara Israel dan UEA,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lior Haiat kepada situs Al-Arabiya berbahasa Inggris, milik Saudi.
Amerika saat ini sedang menggalang kekuatan dengan mendorong lebih banyak negara Arab untuk menjadi teman Israel. Meskipun belum ada yang mengumumkan hal itu setelah UEA, namun Kushner berharap negara Arab lainnya akan berteman dengan Israel.
“Mungkin dalam beberapa bulan lagi, bukan bertahun-tahun,” katanya ketika ditanya oleh kantor berita resmi Emirat WAM saat ia mengharapkan terobosan, menambahkan bahwa itu adalah hal yang “logis” dan semua 22 negara Arab suatu hari nanti bisa menerima Israel sebagai kawan.
Sebaliknya, Palestina yang bertahun-tahun dijajah Israel mengutuk kesepakatan itu sebagai “menikam dari belakang” oleh negara Arab sementara mereka masih berjuang untuk kemerdekaan mereka dari jajahan Israel.
Sementara Iran, sebagai pendukung utama kemerdekaan Palestina melontarkan pernyataan pedas atas kesepakatan itu.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei melalui akun Twitternya pada Selasa kemarin mengatakan bahwa “UEA mengkhianati dunia Islam, negara-negara Arab, negara-negara Kawasan, dan Palestina”.