
Selain itu, para peneliti mengambil 15 partisipan pria usia muda yang normal dan tidak merokok. Kemudian para peneliti memberikan makanan jenis tertentu kepada para partisipan tersebut selama dua minggu. Pola makan tersebut berdasar rekomendasi nutrisi Nordik pada makanan sehat. Lalu pada minggu kedua, para peneliti melakukan perubahan pola makan, yakni dengan menambahkan gula setiap hari.
Sejak awal penelitian, para peneliti sudah mengukur kualitas sperma dan beberapa indikator kesehatan yang lain. Setelah itu, mereka melakukan pengukuran lagi pada pekan pertama atau ketika partisipan mengonsumsi makanan sehat. Kemudian setelah pekan kedua, mereka juga melakukan pengukuran lagi setelah partisipan mendapat tambahan gula dalam jumlah besar.
Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Jadi Penyebab Ambeien atau Wasir
Ketika awal penelitian, sepertiga partisipan mempunyai motilitas sperma yang rendah. Namun ketika penelitian, para peneliti sangat terkejut menemui motilitas sperma dari seluruh partisipan menjadi normal.
“Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa motilitas sperma dapat diubah dalam waktu singkat. Hal ini erat kaitannya dengan pola makan. Hal ini punya implikasi klinis yang penting,” jelas Anita Ost.