TIKTAK.ID – Kementerian Pertanian tidak menyarankan kita mengonsumsi telur mentah. Mereka menyarankan untuk memasak telur secara sempurna dengan suhu minimum 85 derajat Celcius selama setidaknya 1 menit. Kemudian jika direbus (setengah matang), sebaiknya pada suhu minimal 70 derajat Celcius.
Menurut Medical News Today, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) juga melarang untuk makan telur mentah, karena mengandung bakteri yang bisa menimbulkan penyakit.
Telur mentah yang diizinkan untuk dikonsumsi adalah telur yang sudah dipasteurisasi. Pasteurisasi sendiri merupakan sebuah proses pemanasan bahan makanan atau minuman menggunakan suhu 100 derajat Celcius. Proses ini bertujuan sterilisasi makanan atau minuman dari organisme merugikan, seperti bakteri, protozoa, kapang, dan khamir.
Kemudian pasteurisasi dilakukan guna memperlambat pertumbuhan mikroba pada makanan. Hal itu pun bisa memperpanjang jangka waktu penyimpanan. Seperti dikutip Kompas.com dari Food and Drug Administration (FDA), telur pasteurisasi sebaiknya disimpan di dalam lemari es.
Secara umum, mengonsumsi makanan mentah, termasuk telur, dilarang karena berisiko terinfeksi bakteri Salmonella. WebMD menyatakan bakteri Salmonella adalah jenis bakteri yang bisa menyebabkan kita mengalami keracunan makanan.
Penyakit bakteri itu disebut Salmonellosis, yang menunjukkan gejala di antaranya sakit perut, diare, demam, dan kram perut. FDA menjelaskan, biasanya gejala infeksi Salmonella terjadi dalam rentang waktu 12-72 jam usai makan makanan yang terkontaminasi.
Ada pula kelompok orang yang rentan jatuh sakit akibat terinfeksi bakteri Salmonella, sehingga perlu menghindari makan telur mentah, yakni bayi, anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang dengan sistem kekebalan yang terganggu.
Lebih lanjut, mengonsumsi putih telur mentah bisa mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap biotin. Biotin sendiri berperan penting dalam metabolisme lemak dan karbohidrat. Jika kekurangan biotin, akan mengganggu fungsi insulin, sehingga memperburuk manajemen gula darah.
WebMD menerangkan, memasak sebenarnya merupakan cara untuk membuat telur lebih mudah dicerna, dan tubuh akan memiliki lebih banyak protein.
Berdasarkan sebuah studi yang membandingkan penyerapan protein dari telur matang dan mentah pada 5 orang, ternyata dari telur matang terdapat 90 persen protein yang diserap tubuh. Sementara dari telur mentah hanya 50 persen protein yang diserap tubuh. Meski begitu, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan.