
TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui bakal menyelenggarakan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Bali pada 15-16 November 2022 mendatang.
“Biden dan Presiden Jokowi juga akan ada bilateral,” terang Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, setelah acara 4th Indonesia Fintech Summit 2022 di Padma Hotel Resort, Bali, pada Kamis (10/11/22).
Setidaknya terdapat sebanyak 17 kepala negara yang sudah mengonfirmasi kehadirannya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali. Biden pun menjadi salah satu kepala negara yang dipastikan akan hadir.
Baca juga : Analisa Dukungan Jokowi ke Prabowo, Pengamat: Jegal Anies dan Muluskan Ganjar
Luhut mengaku belum bisa mengungkapkan isu yang akan diangkat dalam pertemuan itu. Akan tetapi, dia mengatakan ruang lingkupnya tidak akan jauh dari berbagai persoalan dunia yang dihadapi saat ini.
Kemudian Luhut menyebut Jokowi juga bakal bertemu dengan kepala negara lainnya dan menjadi fasilitator bagi beberapa kepala negara.
“Nanti ada lagi beberapa yang saya belum bisa buka, bilateral difasilitasi oleh Presiden Jokowi,” ucap Luhut.
Baca juga : Duet Prabowo-Erick Pimpin Hasil Survei IndoStrategi
Sementara itu, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Sung Kim mengklaim Biden menantikan pertemuan dengan Jokowi di KTT G20. Dia memaparkan, pertemuan antara Biden dan Jokowi bakal membahas berbagai tantangan global, khususnya mengenai ketahanan pangan, energi dan iklim.
“Kami percaya kalau kerja sama kita tak hanya memajukan kawasan bilateral, tapi juga kawasan regional dan global,” ujar Sung Kim di Istana Wakil Presiden, Selasa (11/10/22), mengutip Bisnis.com.
Sung Kim mengaku dirinya juga akan ikut mendorong perusahaan-perusahaan AS untuk mencari peluang di Indonesia, termasuk peluang dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dia pun yakin kalau perusahaan-perusahaan itu juga memantau kebutuhan pembangunan IKN Nusantara.
Baca juga : Prabowo-Ganjar Moncer di Hasil Survei, Begini Respons PDIP
“Saya setuju bahwa sektor digital, energi baru dan terbarukan sangat menarik untuk dijelajahi [bersama dengan Indonesia],” tutur Sung Kim.
Lebih lanjut, Sung Kim berharap kerja sama Indonesia-AS bisa semakin kuat dalam Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Apalagi, Sung Kim sendiri telah terlibat dalam pembentukan IPEF tersebut dari tahap awal. Dia lantas berharap agar negosiasi dalam forum internasional ini dapat dipercepat.