TIKTAK.ID – Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, buka suara terkait julukannya sebagai “menteri segala urusan”. Luhut menyampaikan hal itu ketika menghadiri Konsolidasi Nasional dan Refleksi Akhir Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) secara daring beberapa waktu lalu.
Berdasarkan rilis resmi yang diterima Rabu (22/12/21), Luhut mengklaim kerap melibatkan Kementerian/Lembaga lain, bila ia mendapatkan tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Saya mencoba menyelesaikan secara holistik, jadi pasti melibatkan berbagai Kementerian/Lembaga. Mungkin itu sebabnya orang mengatakan ‘Luhut itu menteri segala urusan’. Padahal sebenarnya tidak. Itu orang yang tidak paham, orang yang tidak mengerti manajemen bagaimana mengatasi masalah,” ujar Luhut, seperti dilansir Sindonews.com.
Baca juga : Jokowi Curhat Lolos dari Jebakan Kerja Sama Ekspor G20
Kemudian mengenai perekonomian, Luhut mengaku saat ini ekonomi di Indonesia relatif baik. Dia mengatakan Pemerintah mampu menyeimbangkan antara penanganan pandemi Covid-19 dengan ekonomi.
“Semua elemen bangsa bergerak dalam penanganan pandemi Covid-19. Sentra vaksinasi semua berjalan. Saya minta GAMKI juga ikut dalam hal ini. Saya berharap GAMKI dapat proaktif,” tutur Luhut.
Menurut Luhut, sebagai seorang Kristen, kader GAMKI harus memiliki karakter kuat dan tidak mudah terpengaruh dengan pembicaraan-pembicaraan yang tidak jelas dan tanpa data.
Baca juga : Beda Sikap Soal Baliho Puan Tersebar di Lokasi Bencana, Hendrawan Curiga Hasto Bangga
“Terakhir, saya berharap Anda semua dari GAMKI senantiasa menjadi pewarta kasih dan pelaku kasih, serta menjadi lilin yang bersinar, juga menjadi garam yang memberikan makna untuk secara bergandeng tangan bersama dengan semua komponen bangsa lainnya membangun Indonesia yang kita cintai ini,” kata Luhut.
Seperti diketahui, selama ini Jokowi kerap meminta Luhut untuk merangkap jabatan. Mulai dari merangkap pekerjaan menggantikan posisi sementara Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo yang tersandung kasus korupsi, hingga mengisi sementara posisi Menteri Perhubungan Budi Karya yang sempat terinfeksi Covid-19. Jokowi juga menunjuk Luhut untuk menjadi Ketua Dewan Pengarah Penyelamatan 15 Danau Prioritas.
Hal itu membuat masyarakat menjuluki Luhut sebagai Perdana Menteri atau menteri yang mampu mengurusi segala macam urusan. Bahkan dia juga dijuluki “Lord” Luhut, lantaran dianggap sebagai pria yang serba bisa.