TIKTAK.ID – Menteri Koodinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketua DPR RI Puan Maharani, diketahui sempat bertemu dan berbincang di Bali pada Kamis (24/3/22). Pertemuan keduanya itu disebut terjadi secara kebetulan hanya dalam momen sarapan.
“Jadi ketemu enggak sengaja saja ketika sedang makan pagi di sana (ST Regis Bali), ngobrol-ngobrol biasa saja,” ujar Jubir Luhut Pandjaitan, Jodi Mahardi, seperti dilansir MNC Portal, pada Selasa (29/3/22).
Kemudian Jodi menampik pertemuan antara Luhut dan Puan itu membahas sejumlah permasalahan atau lobi untuk penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca juga : Putra dan Menantu Jokowi Sambangi Ganjar, Bahas Apa?
“(Tidak ada) membahas soal isu penundaan Pemilu,” ucap Jodi.
Lantas ketika ditanya lebih detail mengenai isi pembicaraan Luhut dengan Puan, Jodi enggan menceritakan dan mengungkapkan lebih detail.
“(Luhut dan Puan) hanya ngobrol-ngobrol saja,” imbuh Jodi.
Sekadar informasi, pertemuan antara Luhut dan Puan terlaksana di hari terakhir Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144, di mana Ketua DPR Puan Maharani selama gelaran itu berada di Bali. Sedangkan Luhut berada di Bali menjelang Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau untuk KTT G20.
Baca juga : Jadi Sorotan Usai Pecat Terawan, Ketua IDI Ternyata Juga Pengurus Pusat MUI
Sementara itu, pengamat politik Jamiluddin Ritonga menduga pertemuan antara Luhut dan Puan kemungkinan besar membicarakan soal Pemilu 2024.
“Sepertinya membicarkan beberapa hal mengenai persoalan bangsa. Salah satunya bisa saja membahas soal kemungkinan Pemilu 2024,” ungkap Jamiluddin, mengutip RMOL, Senin (28/3/22).
Menurut mantan Dekan FIKOM IISIP tersebut, pembicaraan antara Luhut dan Puan sangat mungkin membahas ihwal wacana penundaan Pemilu 2024. Sebab, dia menyebut Luhut tampak keukeuh ingin Pemilu ditunda, dan Puan sebagai representasi PDI Perjuangan berada di pihak yang menolak keras wacana itu.
Baca juga : Kisah Jokowi Ngamuk Soal RI Impor Cangkul
“Pembicaraan itu kemungkinan terjadi, karena Puan termasuk yang vokal menolak penundaan Pemilu 2024. Jadi Puan harus didekati supaya bisa melunak terkait penundaan tersebut,” tutur Jamiluddin.
Jamiluddin mengklaim Luhut hendak berupaya melunakkan PDI Perjuangan lewat Puan, sehingga mau menunda Pemilu.
“Luhut kiranya memiliki kapasitas untuk dapat melunakkan sikap Puan. Apalagi Luhut selama ini dianggap mampu mengatasi berbagai persoalan, termasuk yang dinilai tidak mungkin,” sambungnya.