TIKTAK.ID – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 2018 silam mencoba membandingkan kandungan teh asal Indonesia dengan teh impor yang banyak beredar. Salah satu peneliti sekaligus ahli riset perkebunan Nusantara, Rohayati Suprihatini mengungkapkan bahwa teh Indonesia terbukti memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi ketimbang teh impor.
“Teh Indonesia lebih menyehatkan daripada teh impor. Mungkin banyak orang tidak mengetahui manfaat teh. Padahal, teh Indonesia memiliki kandungan antioksidan yang paling tinggi,” ujar Rohayati, beberapa waktu lalu, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Teh berasal dari tanaman Camellia sinensis, yang umumnya mengandung 5-8 persen antioksidan. Namun kandungan rata-rata teh Indonesia berkisar di angka 13 persen. Bahkan teh premium Indonesia, White Tea, memiliki kadar antioksidan mencapai 16 persen.
“Teh di Indonesia mempunyai kandungan antioksidan tinggi, paling rendah 13 persen, dan ada yang sampai 16,8 persen. Jadi teh Indonesia jauh lebih unggul dibanding jenis teh lain,” terang Rohayati.
Menurut Rohayati, kandungan katekin pada teh asal perkebunan Indonesia juga ditemukan lebih tinggi. Katekin sendiri merupakan kelompok senyawa antioksidan yang biasa ditemukan pada tanaman. Katekin pada teh didapat dari daun teh, yang sangat berpengaruh pada warna rebusan teh serta aroma yang dihasilkan.
Kandungan antioksidan yang tinggi pada teh Indonesia pun lebih efektif menangkal radikal bebas yang masuk ke tubuh. Selain itu, teh dari perkebunan teh Indonesia juga lebih ampuh melawan kanker.
“The International Society of Antioxidant in Nutrition and Health menyebut teh Indonesia punya health benefit lebih, karena antioksidan yang tinggi,” kata Rohayati.
Ia menjelaskan, meski teh kemasan terkadang menggunakan campuran daun dan batang teh, tetapi kandungan antioksidannya tetap tinggi, bahkan di atas 8 persen.
“Biasanya semakin hitam teh, maka semakin bagus. Coba kalau teh celup dibuka, lihat apakah ada yang cokelat-cokleatnya? Itu berarti dia menggunakan batang teh sebagai campuran. Tapi, enggak apa-apa, meski pakai batang, kandungan antioksidannya tetap lebih tinggi dari teh impor,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Studi Biofarmaka Tropika dari LPPM IPB, Irmanida Batubara menyatakan bahwa teh dari perkebunan teh di Indonesia kaya akan kandungan flavonoid.
Flavonoid termasuk dalam senyawa polifenol, yang dapat bekerja sebagai agen antioksidan dan penangkal racun dalam tubuh.
Dengan mengonsumsi flavonoid secara berkala, dapat mencegah kerusakan sel akibat paparan radikal bebas, serta menjaga metabolisme tubuh.