
TIKTAK.ID – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa diketahui mewakili Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto untuk melepas Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hendak menghadiri KTT G20 di Italia. Kehadiran Andika itu lantas menuai spekulasi bahwa mungkin terdapat sinyal baginya menjadi Panglima TNI selanjutnya.
Pakar Militer dan Hankam, Dr. Connie Rahakundinie Bakrie, buka suara terkait hal itu. Mulanya, Connie mengatakan timbulnya interpretasi terhadap Andika Perkasa menjadi Panglima TNI berikutnya merupakan hal yang wajar.
“Pemunculan KSAD Jenderal Andika Perkasa yang melepas keberangkatan Presiden Jokowi ke Roma kemarin, memang banyak menimbulkan interpretasi yang ‘seolah’ mengarah atau diarah-arahkan pada preferensi politik Presiden untuk Panglima TNI berikutnya,” ujar Connie, seperti dilansir detik.com, Sabtu (30/10/21).
Baca juga : Relawan Puan Maharani Deklarasi Nasional untuk Pilpres 2024
Akan tetapi, Connie menyatakan masih ada waktu bagi Jokowi untuk menemui KSAL, Laksmana Yudho Margono atau KSAU, Marsekal Fadjar Prasetyo sepulang dari acara di Italia. Dia menyebut hal itu menepis spekulasi terhadap Andika.
“Tapi bagaimana bila Presiden menemui KSAL, Laksamana Yudho Margono sepulang dari Italia? Misalnya untuk berdiskusi soal persiapan AL terkait Natuna Utara atau di wilayah lain dalam konteks AUKUS. Apakah dapat diinterpretasikan juga sebagai pilihan politik Presiden bagi Panglima berikutnya?” kata Connie.
“Atau tidak menutup kemungkinan justru memilih sang kuda hitam, yakni KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo,” imbuhnya.
Baca juga : Isi Dokumen Tragedi 1965 Terkuak: Inggris Serukan Pembunuhan Massal
Kemudian Connie menilai tidak tertutup kemungkinan juga lantaran adanya kegaduhan, akhirnya Jokowi memutuskan memperpanjang masa jabatan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Connie pun menegaskan bahwa jabatan Panglima TNI menjadi hak prerogatif Presiden Jokowi.
“Hak prerogatif Presiden bukan hanya terbatas pada pilihan tokoh tersebut. Bisa saja jika terlalu menimbulkan ‘keramaian,’ maka presiden memperpanjang masa pensiun dan jabatan Panglima Hadi,” ungkap Connie.
Baca juga : JK Tengahi Gaduh PDIP vs Demokrat Akibat Ulah Hasto Rendahkan SBY Saat Sanjung Jokowi
Oleh sebab itu, Connie menilai bisa saja sinyal terhadap Jenderal Andika Perkasa pada saat pelepasan Jokowi ke Italia sebagai sinyal palsu (fake alarm). Dia menyatakan masih belum jelas siapa yang benar-benar bakal menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto di kursi Panglima TNI.
“Mari kita tidak ramai pada hal yang belum jelas tapi dikondisikan atau diarahkan seolah menjadi sinyal yang sudah jelas. Akhirnya hanya berakhir sebagai fake alarm dan bisa menimbulkan keresahan atau kekecewaan atau malah kegembiraan yang semu. Kita percayakan saja 100 persen pada Jokowi, siapa pun yang beliau pilih adalah insan TNI yang terbaik untuk memimpin TNI,” terangnya.