
TIKTAK.ID – Sedikitnya 13 orang, termasuk insinyur asal China dan tentara Pakistan, tewas dalam ledakan fatal di sebuah bus yang tengah dalam perjalanan menuju pembangkit listrik tenaga air Dasu di Pakistan utara. Sementara itu, lebih dari 30 orang terluka.
Bus itu meledak sekitar pukul 07:30 waktu setempat pada Rabu (14/7/21) dan merenggut nyawa sedikitnya 13 orang, dengan sembilan yang tewas di antaranya adalah insinyur China, serta dua tentara Pakistan, dan dua warga lokal lainnya. Bus itu merupakan kendaraan yang dikhususkan untuk mengangkut para pekerja ke Bendungan Dasu hidroelektrik, yang terletak di Distrik Kohistan, seperti yang dilaporkan RTnews.
Seorang pejabat senior Pemerintah mengatakan kepada Reuters bahwa “setelah terjadi ledakan, bus itu jatuh ke jurang yang dalam dan menyebabkan kerusakan yang parah. Operasi penyelamatan segera diluncurkan dan seluruh aparat Pemerintah telah dikerahkan untuk menyelamatkan yang terluka dengan ambulans melalui udara”.
Para korban luka segera dibawa ke Puskesmas Pedesaan Dasu untuk mendapatkan perawatan.
Belum diketahui apakah ledakan itu akibat bom yang ditempatkan di pinggir jalan, atau apakah alat peledak yang ditanam di dalam bus.
Sementara itu, Kedutaan Besar China di Pakistan mengeluarkan pernyataan darurat sebagai tanggapan atas serangan itu, yang menyatakan: “Baru-baru ini, personel proyek perusahaan kami di Pakistan telah diserang, menyebabkan korban di antara warga kami.”
“Kedutaan Besar China di Pakistan segera mengingatkan warga, perusahaan, dan proyek China di Pakistan untuk… memperhatikan situasi keamanan lokal [dan] memperkuat keselamatan personel proyek.”
Beijing juga meminta Pakistan untuk menyelidiki serangan itu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mendesak Pakistan untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab dan melindungi keselamatan warga negara China di negara itu.
“China telah meminta Pakistan untuk menyelidiki kebenaran secara menyeluruh sesegera mungkin, menangkap para pelaku, menghukum mereka dengan berat, dan secara efektif melindungi keselamatan personel, institusi, dan proyek China di Pakistan,” katanya.
Seorang penasihat Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan menggambarkan peristiwa itu sebagai serangan pengecut.
Namun Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan bus itu keluar dari jalan “setelah kerusakan mekanis hingga mengakibatkan kebocoran gas yang menyebabkan ledakan”.
Proyek investasi besar China tidak dipercaya oleh beberapa orang di Pakistan yang mengatakan penduduk setempat tidak melihat manfaatnya.
Proyek-proyek yang didanai China di Pakistan telah berulang kali diserang, terakhir pada April lalu ketika Taliban Pakistan mengklaim sebuah serangan bom bunuh diri di sebuah hotel mewah di barat daya provinsi Balochistan. Duta Besar China ketika itu berada di hotel tetapi tidak terluka sedikit pun.