TIKTAK.ID – Setelah 20 tahun berlalu, Pemerintahan Joe Biden akhirnya menyatakan secara khusus akan merilis laporan 16 halaman pada peringatan 11 September 2021. Laporan itu diduga akan mengungkap peran Kerajaan Arab Saudi pada serangan teror yang menewaskan sedikitnya 3000 orang itu.
Laporan itu kemungkinan akan memberi pencerahan baru tentang apa yang diketahui FBI berkenaan dengan beberapa orang yang terkait dengan para pembajak, termasuk warga negara Saudi, pemimpin Muslim Fahad al-Thumairy dan tersangka mata-mata Saudi Omar al-Bayoumi, kata Maloney.
Seorang pejabat Kedutaan Saudi, Mussaed Ahmed al-Jarrah, yang namanya muncul sebelumnya sebagai bagian dari proses hukum, diyakini telah memberikan bantuan kepada para pembajak sebelum peristiwa teror, menurut pengacara keluarga korban 9/11.
Pengacara untuk keluarga korban serangan 11 September percaya mereka dapat membuktikan ada “komplotan rahasia” pejabat Pemerintah Saudi “yang berkonspirasi dengan operasi al-Qaeda”, kata seorang pengacara keluarga korban 911, Andrew “Duke” Maloney.
Kedutaan Saudi mengatakan Kerajaan akan menyambut baik rilis dokumen investigasi FBI dan bahwa “tidak ada bukti yang pernah muncul untuk menunjukkan bahwa Pemerintah Saudi atau pejabatnya memiliki pengetahuan sebelumnya tentang serangan teroris atau dengan cara apa pun terlibat dalam perencanaan atau pelaksanaannya”.
“Setiap tuduhan bahwa Arab Saudi terlibat dalam serangan 11 September jelas salah,” kata Kedutaan Saudi di Washington dalam sebuah pernyataan pada 8 September.
Dari 19 pembajak al-Qaeda, 15 orang di antaranya adalah orang Saudi dan dari awal beberapa penyelidikan AS hingga serangan 11 September, pertanyaan terus berputar di sekitar peran Saudi.
Pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden adalah putra kaya pendiri perusahaan konstruksi Saudi, Saudi Binladen Group.
Bin Laden memutuskan hubungan dengan keluarga Kerajaan Saudi pada 1991 karena pengerahan pasukan AS ke Kerajaan tersebut.
Tetapi organisasi Bin Laden menerima dukungan keuangan dari orang kaya Saudi, termasuk badan amal yang terkait dengan anggota keluarga Kerajaan, menurut dokumen Pemerintah AS.
Komisi independen AS untuk 11 September menyimpulkan dalam laporannya tahun 2004 bahwa Pemerintah Saudi tidak mengetahui serangan tersebut. Komisi “tidak menemukan bukti” bahwa pejabat Saudi memiliki peran apa pun.
Tetapi laporan itu tidak lengkap dan penyelidik Komisi tidak memiliki informasi yang ditemukan oleh FBI bertahun-tahun kemudian, kata Maloney kepada Al Jazeera.
Investigasi Kongres AS pada 2002 yang dipimpin oleh mantan Senator Bob Graham telah menemukan informasi yang menunjukkan hubungan Saudi dengan serangan 11 September.
Graham mengatakan kepada Al Jazeera pada 2015 bahwa publik AS akan “marah” jika mereka mengetahui kebenaran tentang peran Saudi.
Laporan tersebut mencakup 28 halaman materi tentang Arab Saudi yang dirahasiakan oleh Pemerintahan Bush dan kemudian dideklasifikasi dan dirilis pada 2016.
Laporan 28 halaman itu tidak meyakinkan tetapi menunjukkan beberapa pembajak telah melakukan kontak dengan dan menerima dukungan dari individu-individu yang terkait dengan Pemerintah Saudi.