TIKTAK.ID – Daging sapi merupakan sumber protein yang baik untuk manusia. Akan tetapi bila tidak diolah dengan benar, bisa menyebabkan keracunan makanan. Masalah utama daging dapat menyebabkan keracunan makanan yakni kesalahan dalam memasak.
Seperti dikutip Kompas.com dari Medic8, gejala keracunan daging sapi muncul dalam 48 jam usai dikonsumsi. Gejala-gejala keracunan daging di antaranya sakit perut, demam, muntah, diare, mual, dan kembung.
Mengutip Healthline, sebaiknya Anda membiarkan pencernaan istirahat sejenak. Artinya, dalam beberapa waktu Anda disarankan tidak makan berat setelah muntah atau diare.
Jika sakit di perut sudah hilang, maka Anda bisa melakukan beberapa tips berikut untuk memulihkan diri.
- Mencukupi asupan cairan
Tubuh memerlukan asupan cairan untuk membantu melawan efek keracunan daging sapi. Muntah dan diare bisa menyebabkan dehidrasi. Untuk itu, minum air putih dapat membuat kondisi Anda kembali bugar. Selain air putih, minuman lain yang direkomendasikan yakni teh tanpa kafein, cairan elektrolit, kaldu ayam atau sup sayuran. - Mengonsumsi makanan hambar
Usai diare reda dan perut sudah tidak sakit, sebaiknya Anda mengonsumsi makanan hambar, rendah lemak, dan rendah serat. Anda bisa makan buah pisang, sereal, putih telur, kentang tanpa bumbu, nasi, madu, dan pasta polos. - Menunda sikat gigi
Anda dianjurkan menunda menggosok gigi setidaknya selama satu jam setelah muntah akibat keracunan daging. Pasalnya, asam lambung yang dikeluarkan saat muntah bisa merusak email gigi. Oleh sebab itu, gosok gigi tepat setelah muntah dapat semakin mengikis email gigi. Namun sebagai gantinya, bilas mulut menggunakan campuran air dengan soda kue. - Mandi
Mandi akan membantu membersihkan tubuh dari bakteri yang tidak sehat. Anda pun harus segera istirahat supaya tubuh dapat kembali bugar. - Menghindari makanan yang memicu keracunan
Tidak hanya berhenti konsumsi daging untuk sementara waktu atau sesuai saran dokter, Anda juga perlu menghindari makanan atau minuman yang bersifat keras pada lambung. Misalnya alkohol, kafein yang terkandung dalam minuman bersoda, minuman pembangkit energi, atau kopi, makanan pedas, makanan tinggi serat, produk susu, makanan berlemak, gorengan, dan jus buah.