
TIKTAK.ID – Donald Trump mengaku telah memecat seorang pejabat pemilu yang membantah klaim tentang adanya kecurangan dalam proses pemilihan.
Trump mengatakan dia “menghentikan” Kepala Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (Cisa) Chris Krebs karena pernyataannya yang dicapnya “sangat tidak akurat” tentang integritas pemungutan suara.
Trump menolak untuk mengakui hasil pemilihan AS, dan membuat klaim tanpa dasar dengan melancarkan tuduhan adanya kecurangan “besar-besaran” pada pemilihan presiden AS, 3 November lalu.
Dia termasuk di antara para pejabat senior dari Departemen Keamanan Dalam Negeri yang pekan lalu menyatakan pemilihan umum 3 November AS sebagai pemilihan “paling aman dalam sejarah Amerika”, serta menolak “klaim tidak berdasar” yang disampaikan Trump, seperti yang dikutip BBC.
Beberapa jam sebelum dia dipecat, Kerbs memposting di Twitternya yang sepertinya ditujukan kepada tuduhan Trump bahwa mesin pemungutan suara di berbagai negara bagian telah mengalihkan surat suara ke Biden.
“ICYMI: Atas tuduhan bahwa sistem pemilu dimanipulasi, 59 ahli keamanan pemilu semua setuju, ‘dalam setiap kasus yang kami sadari, klaim ini entah tidak berdasar atau secara teknis tidak koheren.’ # Protect2020”, tulis Krebs.
Krebs adalah pejabat terbaru yang diberhentikan oleh Trump setelah kekalahannya. Sebelumnya Trump juga memecat Menteri Pertahanan, Mark Esper yang terjadi di tengah laporan bahwa Trump meragukan kesetiaan Kepala Pentagon itu.
Ada spekulasi di Washington DC bahwa sebelum Trump meninggalkan jabatannya pada Januari nanti, Direktur CIA Gina Haspel dan Direktur FBI Christopher Wray juga berada dalam antrian orang-orang yang akan dipecat Trump.
Seperti orang-orang yang dipecat Trump, Krebs dilaporkan baru mengetahui bahwa dia kehilangan jabatannya itu ketika dia melihat tweet presiden pada Selasa (17/11/20).
Namun setelah mengetahui kabar pemecatannya, mantan eksekutif Microsoft itu tampaknya tidak menyesal.
Dia telah bertugas di badan tersebut sejak didirikan dua tahun lalu setelah dugaan campur tangan Rusia pada pemilu 2016 yang memenangkan Trump.
Untuk mencegah potensi ancaman dunia maya, Cisa bekerja sama dengan pejabat pemilu negara bagian dan lokal serta perusahaan swasta yang menyediakan sistem pemungutan suara, sambil terus memantau tabulasi surat suara dan jaringan listrik.
Pemecatan Krebs membuat berang kubu Demokrat. Seorang Juru Bicara Presiden terpilih Joe Biden mengatakan “Chris Krebs harus dipuji atas jasanya dalam melindungi pemilihan kita, bukan dipecat karena mengatakan yang sebenarnya”.