
TIKTAK.ID – Teror penembakan kembali terjadi di Amerika. Kali ini sebuah gereja di Laguna Woods, California menjadi sasaran penembakan yang menyebabkan sejumlah korban, kata Departemen Sheriff Orange County.
Dalam peristiwa tersebut, seorang dinyatakan tewas di tempat kejadian, sementara empat orang lainnya luka parah dan dilarikan ke rumah sakit. Sedang beberapa orang lainnya mengalami luka ringan.
“Kami telah menahan satu orang dan telah menemukan senjata yang mungkin digunakan,” kantor sheriff mengonfirmasi dalam sebuah tweetnya.
Belakangan terungkap bahwa pria bersenjata itu sebenarnya dilumpuhkan oleh para pengunjung gereja itu sendiri, yang mengikat si penyerang, mengambil senjatanya dan menahannya sampai polisi tiba, seperti yang dilansir Russian Today, Minggu (15/5/22).
“Kelompok pengunjung gereja itu menunjukkan apa yang kami yakini sebagai kepahlawanan dan keberanian luar biasa dalam keterlibatannya untuk menghentikan tersangka. Mereka tidak diragukan lagi mencegah terjadinya cedera dan kematian korban lebih banyak,” kata Undersheriff Jeff Hallock.
Penembakan itu terjadi di Gereja Presbyterian Jenewa di El Toro Road sekitar pukul 13:26 waktu setempat, dan saat itu sedang dilakukan jamuan makan siang setelah kebaktian pagi. Ada banyak jemaah Taiwan di dalam gereja, dan penyerang dilaporkan adalah seorang pria Asia berusia 60-an tahun, yang sepertinya bukan bagian dari komunitas tersebut.
Pihak berwenang belum memberikan informasi terkait kemungkinan motif penyerangan tersebut, karena petugas penegak hukum masih akan melanjutkan penyelidikan mereka.
Insiden itu terjadi sehari setelah penembakan massal di Negara Bagian New York, yang menewaskan 10 orang dan tiga lainnya terluka. Ketika itu seorang remaja bersenjata berusia 18 tahun melepaskan tembakan membabibuta ke sebuah supermarket di Buffalo.
Pihak berwenang menyebutnya sebagai “kejahatan kebencian” dan “ekstremisme kekerasan bermotivasi rasial” karena sebagian besar korban berkulit hitam.
Serangan penembakan pada Sabtu kemarin di Buffalo disebut sebagai penembakan massal terburuk sejauh ini di AS pada tahun 2022, dan juga akan semakin mengobarkan perdebatan politik sengit terkait kontrol senjata di AS.
Tercatat sekitar 40.000 kematian per tahun yang melibatkan penggunaan senjata api di Amerika, termasuk di dalamnya angka bunuh diri juga.