TIKTAK.ID – Penembakan massal kembali terjadi di Amerika, kali ini terjadi di San Pedro Los Angeles, yang menewaskan dua orang dan sedikitnya lima orang terluka, pada Minggu (24/7/22) sore.
Lusinan petugas polisi bersenjata bergegas merespons lapoan penembaan di Peck Park sekitar pukul 15:50 tersebut. Menurut Departemen Kepolisian LA, kejadian itu tidak dianggap sebagai situasi “penembak aktif”, tetapi polisi tidak memiliki tersangka yang ditahan sampai pada pukul 9 malam.
“Kami tidak tahu berapa banyak penembak yang melakukan aksinya saat ini,” kata Kapten LAPD Kelly Muniz, menambahkan bahwa penyelidik yakin penembakan itu dipicu oleh “perselisihan” antara dua pihak. Sejumlah senjata ditemukan di lokasi kejadian, dilansir Russia Today.
Video dari daerah tersebut menunjukkan kehadiran polisi dalam jumlah besar, serta petugas pemadam kebakaran dan paramedis yang membawa orang-orang pergi menggunakan tandu. Beberapa klip yang sangat mengganggu yang beredar online menunjukkan seorang berlumuran darah tergeletak di tanah, tidak bergerak.
Sebanyak tujuh orang; empat pria dan tiga wanita, dilarikan ke rumah sakit setempat dengan luka tembak. Dua dari korban meninggal karena luka-luka mereka dan selebihnya dalam kondisi kritis.
Pihak berwenang mengatakan ada sekitar 500 orang di taman ketika penembakan itu terjadi. Banyak dari mereka sedang menghadiri pameran mobil. Namun, polisi tidak dapat segera memastikan apakah insiden itu terkait dengan acara tersebut. Seorang juru bicara pemadam kebakaran mengatakan bahwa acara itu diselenggarakan secara tidak resmi, melainkan pertemuan improvisasi pemilik mobil untuk memamerkan kendaraan pribadi mereka.
The Gun Violence Archive, mencatat aksi kekerasan bersenjata di Amerika terjadi setidaknya sehari sekali dalam setahun, dengan jumlah kasus aksi penembakan sampai saat ini mencapai 356 kali aksi penembakan massal sepanjang tahun ini. Angka itu dihitung hingga minggu ketiga bulan Juli, seperti yang dilansir New York Times.
The Gun Violence Archive, merupakan sebuah kelompok riset nirlaba yang melacak kekerasan senjata menggunakan laporan polisi, liputan berita, dan sumber publik lainnya.
Dari penembakan itu, 16 aksi mengakibatkan empat atau lebih korban jiwa, termasuk satu di Highland Park pada 4 Juli.
Kelompok ini mencatat 692 penembakan massal tahun lalu, dengan 28 melibatkan empat atau lebih korban jiwa.