TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali buka suara mengenai kemungkinan akan dilakukannya perombakan Kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat. Jokowi mengatakan bahwa reshuffle belum akan dilakukan pada pekan ini.
“Belum,” ujar Jokowi singkat di Pesantren Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Senin (6/3/23), seperti dilansir Republika.co.id.
Untuk diketahui, isu reshuffle ini kembali menguat usai Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali sebelumnya mengaku bakal mengundurkan diri dari jabatannya. Zainudin menyampaikan pengunduran diri tersebut usai dirinya terpilih sebagai Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Zainudin pun mengaku sudah meminta izin kepada Presiden Jokowi.
Baca juga : Demokrat: Pertemuan Surya Paloh-Prabowo Wujud Sinergi Lawan Penundaan Pemilu
Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan belum bisa memastikan akan dilakukannya reshuffle Kabinet. Ma’ruf mengeklaim masih belum memperoleh informasi dari Presiden Jokowi terkait pergantian menteri.
“Karena Presiden juga masih belum bilang sama saya bahwa akan me-reshuffle, belum bilang. Jadi saya ya belum tau,” terang Ma’ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (3/3/23).
Menurut Ma’ruf, perombakan Kabinet adalah kewenangan Presiden Jokowi sepenuhnya. Oleh sebab itu, Ma’ruf menegaskan hanya Jokowi yang mengetahui kapan akan dilakukan reshuffle dan siapa saja yang bakal diganti.
Baca juga : Mahfud MD Sentil Hakim PN Jakpus yang Putuskan Tunda Pemilu
Di sisi lain, Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi atau Awiek sempat menyebut adanya potensi reshuffle atau perombakan Kabinet seiring mundurnya Amali. Dia memprediksi setidaknya pengumuman Menpora baru tersebut juga akan dibarengi dengan pengisian posisi wakil menteri yang masih kosong.
“PPP pada prinsipnya menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi. Namun setidaknya sinyal-sinyal itu sudah mulai terang kalau bakal ada pergantian, salah satunya dari Menpora. Kan orang sudah mengajukan pengunduran diri, dan kalau di politik orang yang sudah mundur enggak mungkin ditahan-tahan juga,” jelas Awiek seusai acara survei Median di Hotel Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/23), mengutip detik.com.
Awiek memaparkan bahwa Jokowi punya hak prerogatif sebagai presiden untuk melakukan reshuffle. Dia menganggap bila ada kinerja menteri yang dinilai buruk, maka tidak ada salahnya dilakukan reshuffle.
Baca juga : Otorita Minta Presiden Terpilih Nantinya Jalankan Amanat UU Soal Pembangunan IKN
“Beliau (Presiden) yang memiliki hak prerogatif, jadi kalau ada kabinet-kabinet yang dikira performa kinerjanya kurang baik, ya tidak ada salahnya Presiden melakukan reshuffle. Tapi yang jelas hari ini beberapa pos wakil menteri itu masih kosong, ya bisa jadi kalau ada reshuffle itu juga diisi,” ucapnya.