TIKTAK.ID – Rentetan kekerasan di Prancis kembali terjadi. Kali ini, seorang tak dikenal dikabarkan membunuh tiga orang di sebuah gereja di kota Nice, Prancis pada Kamis (29/20/20). Sementara di tempat lain, seorang pria ditembak mati polisi setelah mengacungkan senjata.
Beberapa jam setelah serangan di Nice, polisi membunuh seorang pria yang mengancam orang menggunakan pistol di Montfavet, dekat kota Avignon di Prancis selatan, menurut stasiun radio Europe 1.
Sementara di Arab Saudi, seorang pria ditangkap di kota Jeddah di Laut Merah setelah menyerang dan melukai seorang penjaga konsulat Prancis. Kedutaan Besar Prancis mengatakan penjaga itu dilarikan ke rumah sakit setelah serangannya dengan menggunakan pisau, namun nyawanya bisa diselamatkan.
Walikota Nice, Christian Estrosi mengatakan serangan di kotanya terjadi di dekat gereja Notre Dame. Serangan itu disebut mirip dengan pemenggalan yang terjadi pada seorang guru Samuel Paty pada awal bulan ini di dekat Paris.
Serangan pada Kamis ini bertepatan dengan hari ulang tahun Nabi Muhammad, dan di tengah terjadinya kemarahan Muslim yang meningkat atas pembelaan Presiden Prancis untuk menerbitkan kembali kartun yang menghinakan Nabi Muhammad, yang memicu pengunjuk rasa mengecam Prancis dalam demonstrasi di beberapa negara mayoritas Muslim.
Setelah serangan Nice, Perdana Menteri Jean Castex menaikkan kewaspadaan keamanan Prancis ke tingkat tertinggi dan mengatakan tanggapan tegas Pemerintah tidak bisa ditawar lagi.
Salah seorang yang terbunuh di dalam gereja itu diyakini sebagai sipir gereja, kata Estrosi, menambahkan bahwa seorang wanita berhasil melarikan diri dari gereja ke sebuah bar di seberang gedung neo-Gotik abad ke-19.
“Tersangka penyerang pisau ditembak polisi saat ditahan. Dia sedang dalam perjalanan ke rumah sakit, dia masih hidup,” kata Estrosi kepada wartawan.
“Sudah cukup,” tambahnya. “Sekarang saatnya bagi Prancis untuk membebaskan dirinya dari hukum perdamaian untuk secara definitif menghapus Islamo-fasisme dari wilayah kami.”
Dikutip dari wartawan Reuters yang berada di tempat kejadian mengatakan polisi bersenjata otomatis telah memasang penjagaan keamanan di sekitar gereja, yang berada di jalan Jean Medecin Nice, jalan utama perbelanjaan kota Riviera Prancis. Ambulans dan kendaraan dinas pemadam kebakaran juga berada di lokasi.
Prancis, memiliki komunitas Muslim terbesar di Eropa, dan telah mengalami serangkaian serangan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pemboman dan penembakan pada 2015 di Paris yang menewaskan 130 orang dan serangan pada 2016 di Nice di mana seorang militan mengendarai truk yang menabrak kerumunan di pinggir laut yang sedang merayakan Hari Bastille, dan menewaskan 86 orang.