TIKTAK.ID – Tiga orang tewas dan dua lainnya luka-luka dalam aksi penembakan brutal di sebuah kedai minuman di Wisconsin, Amerika Serikat.
Penembakan itu terjadi pada Minggu (18/4/21) pagi di Somers House Tavern di desa Somers, kata Sersan David Wright di wilayah Kenosha, Wisconsin, seperti yang dilaporkan Al Jazeera.
Usai melakukan penembakan, pelaku melarikan diri. Wright mengatakan penembakan itu sepertinya sudah direncanakan.
Otoritas setempat masih bekerja untuk mengetahui identitas para korban.
Akibat aksi penembakan itu, jalan menuju kedai itu ditutup Minggu pagi, sementara petugas terus melakukan penyelidikan.
Sebelumnya, penembakan juga terjadi di Amerika Serikat, yaitu pada Kamis malam, dengan setidaknya delapan orang tewas di fasilitas FedEx di kota Indianapolis AS yang dilakukan oleh seorang pria bersenjata yang diyakini kemudian bunuh diri.
Beberapa korban lainnya terluka ketika aksi penembakan itu terjadi di fasilitas dekat Bandara Internasional Indianapolis, kata Jubir Polisi, Genae Cook.
Bulan lalu, empat orang, termasuk seorang anak, ditembak mati di sebuah gedung perkantoran di California selatan.
Pada 22 Maret, 10 orang tewas dalam penembakan di sebuah toko kelontong di Boulder, Colorado.
Serangan itu terjadi kurang dari seminggu setelah seorang pria menembak dan membunuh delapan orang, termasuk enam wanita keturunan Asia, di spa di Atlanta, Georgia.
Hampir 40.000 orang di Amerika Serikat meninggal setiap tahun karena penggunaan senjata, dan lebih dari setengahnya adalah bunuh diri.
Rentetan penembakan massal yang terus terjadi di AS membuat Presiden Joe Biden menghadapi tekanan yang meningkat pada Jumat kemarin untuk membendung kekerasan senjata. Namun ia menghadapi perjuangan berat untuk secara signifikan mengubah undang-undang tentang senjata api permisif negara itu.
Sehari setelah seorang penyerang menewaskan delapan orang dan dirinya sendiri di fasilitas FedEx Corp di Indianapolis, Biden bersikeras dapat mengatasi masalah itu, dengan juga mendorong paket pekerjaan besar-besaran dan berupaya mengendalikan pandemi virus Corona.
“Ini harus diakhiri. Ini memalukan secara nasional,” kata Biden pada konferensi pers Gedung Putih bersama Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, Jumat (16/4/21).
Biden mengatakan Kongres harus melarang senjata “serbu” gaya militer dan magasin amunisi berkapasitas besar.
Biden membuat larangan serupa di Senat AS yang berakhir pada tahun 2004.