
TIKTAK.ID – Kongres AS, pada Kamis (7/1/21) akhirnya mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden AS, 3 November lalu. Pengesahan itu dilakukan beberapa jam setelah pendukung Trump menyerbu gedung Capitol dan terlibat bentrok dengan pihak keamanan hingga menewaskan empat orang.
Anggota parlemen melanjutkan sesi rapat untuk pengesahan setelah polisi berhasil mengusir massa, yang diprovokasi Presiden Donald Trump dalam upaya untuk membatalkan kekalahannya, seperti yang dilansir BBC.
Sertifikasi ini membuka jalan bagi Biden untuk dilantik pada 20 Januari.
Sebagai tanggapan, Trump akhirnya menjanjikan “transisi kekuasaan yang teratur”.
Kemenangan kandidat dari Demokrat, Joe Biden ini dikonfirmasi sekitar pukul 03:30 waktu setempat pada Kamis ini dalam sesi bersama yang dipimpin oleh Wakil Presiden Mike Pence, yang mengatakan kekerasan telah menjadi “sejarah gelap Amerika di Gedung Kongres”.
Adegan kacau Rabu malam itu terjadi setelah berbulan-bulan meningkatnya retorika Trump dan beberapa sekutu Republik yang berusaha merusak hasil pemilihan 3 November. Invasi ke gedung Capitol oleh para pendukung Trump yang sebagian bersenjata adalah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Amerika modern.
Biden mengecam serangan itu sebagai sebuah “pemberontakan” yang didorong oleh Trump. Sementara itu sambil menyuruh massa untuk “pulang”, melalui akun Twitternya, Trump terus membuat klaim terjadinya kecurangan pada pelaksanaan pemilu. Namun kini akun Twitter dan Facebook Trump sudah dibekukan.
Setelah sejumlah keberatan dari beberapa anggota parlemen Republik untuk membatalkan hasil di Arizona dan Pennsylvania ditolak Kongres, selanjutnya Kongres secara resmi mengesahkan pemungutan suara final electoral college dengan Biden meraup 306 suara dibandingkan dengan perolehan suara Trump yang berjumlah 232 suara.
Tak lama kemudian, Trump menyampaikan pernyataan melalui rilis: “Meskipun saya sama sekali tidak setuju dengan hasil pemilu, dan fakta yang saya miliki, namun akan ada transisi yang tertib pada 20 Januari.”
Sementara itu, Wali Kota Washington DC Muriel Bowser mengatakan salah satu dari empat orang yang tewas, yaitu seorang perempuan adalah bagian dari kelompok yang memaksa masuk ke ruangan DPR saat masih dalam sesi rapat. Mereka dihadang oleh petugas berpakaian preman, dan seorang petugas mengeluarkan senjata dan menembakkannya.
Wanita itu dibawa ke rumah sakit dan kemudian dinyatakan meninggal dalam perjalanan. Belum disebutkan secara resmi nama perempuan yang tewas itu, namun media lokal mengidentifikasi dia sebagai veteran Angkatan Udara AS di wilayah San Diego dan pendukung Trump bernama Ashli Babbitt.
Sedang seorang wanita dan dua pria lainnya meninggal akibat “keadaan darurat medis”, kata para pejabat, tanpa memberikan keterangan secara rinci. Sedang dari anggota kepolisian, sedikitnya 14 anggota polisi terluka selama kerusuhan itu.
Kemarahan itu terjadi ketika dua anggota Demokrat memenangkan kursi Senat dalam pemilihan di Georgia, yang menggeser keseimbangan Kongres ke kontrol politik efektif partai mereka. Kemenangan politik besar ini akan memudahkan jalannya agenda Biden setelah dia dilantik.