TIKTAK.ID – Popularitas video game, khususnya yang berbasis mobile, terus membuat industri ini tumbuh dan menghadirkan banyak pemain baru, tak terkecuali perempuan. Akan tetapi, ekosistem gaming seringkali masih menjadi tempat diskriminatif bagi mereka.
Berdasarkan data dari Exploding Topics pada 2023, industri gaming punya sekitar 3,09 miliar pemain aktif di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, 1,7 miliar di antaranya adalah laki-laki, dan 1,39 miliar lainnya perempuan.
Dengan jumlah gamer perempuan yang tidak terpaut jauh dengan gamer laki-laki, mestinya ekosistem gaming dapat menjadi tempat yang aman bagi mereka. Sayangnya, masih banyak perempuan yang tidak merasa aman.
Laporan dari Reach3 pada 2021 menyatakan 59 persen gamer perempuan yang menjadi responden survei memilih untuk menyembunyikan identitas mereka atau mengaku sebagai laki-laki saat bermain game online untuk menghindari masalah. Beberapa alasan yang membuat mereka melakukan hal itu yakni penilaian skill yang bias, kecenderungan untuk diatur, hingga komen yang menggurui.
Hal itulah yang membuat Nina Kozok dan Debora Imanuella memutuskan mendirikan komunitas Luna Nera. Komunitas tersebut bertujuan memberikan ruang aman bagi gamer perempuan.
“Sering sekali ada diskriminasi. Dalam situasi pro scene ya, sering banget dibilang cewek enggak lebih jago daripada cowok. Padahal sebetulnya tidak ada studi saintifik yang mengatakan cewek itu lebih jago atau cowok lebih jago,” ungkap Nina di Jakarta, pada Jumat (10/3/23), seperti dilansir CNN Indonesia.
“Salah satu masalah lainnya yang paling banyak dihadapi oleh gamers perempuan di Indonesia adalah kekerasan seksual,” sambung Nina.
Oleh sebab itu, Nina menyebut Luna Nera hadir untuk para perempuan di Tanah Air supaya bisa berkarya di ekosistem gaming dengan aman.
“Kami memutuskan untuk mendorong para gamers perempuan dari generasi muda melalui komunitas. Komunitas ini kami bikin supaya bisa menyediakan ruang untuk gamers perempuan berkarya dengan positif di ekosistem gaming,” jelas Debora yang juga menjabat sebagai Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) itu.