TIKTAK.ID – Beberapa waktu lalu, mobile video game Pro Evolution Soccer (2020) versi Bahasa China disebut menghapus gelandang Arsenal, Mesut Ozil. Sebabnya, sang pemain berkomentar atau mengkritik perlakuan China kepada minoritas Uighur di negara tersebut.
Bahkan perusahaan internet China di Amerika Serikat, NetEase juga ikut mengomentari hal tersebut. Menurut mereka, komentar Ozil tergolong sangat keras terhadap China.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Enggan Ditunjuk Jadi Kapten Juventus, Ini Alasannya
Seperti diketahui, Ozil mengunggah sebuah tweet yang mengutuk tindakan keras China kepada minoritas Muslim di wilayah barat Xinjiang. Selain itu, ia juga memberikan kritik kepada sejumlah negara Muslim yang memilih diam terkait dengan hal tersebut.
Mendengar kabar itu, Arsenal memberikan pernyataan bahwa komentar pemainnya itu merupakan sikap pribadi dan tidak ada hubungannya dengan klub. Sementara China sendiri menyebut bahwa gelandang asal Jerman itu termakan berita palsu dan tweet tersebut tidak benar.
Dengan adanya kasus ini, China langsung tertekan. Sebab, mereka menekan warga Uighur untuk meninggalkan Islam dan mendukung Partai Komunis untuk berkuasa. Bahkan mereka juga meminta agar warga Uighur berintegrasi dengan budaya mayoritas etnis di negara tersebut, yakni Han.
Baca juga: Ingin Boyong Nemanja Matic, Inter Milan Rayu Manchester United
Selain itu, beberapa jaringan aktivis HAM menyebut, terdapat lebih dari satu juta warga Uighur dan minoritas Muslim lain telah dipenjara. Mereka dituduh melawan kendali Beijing atas Xinjiang selama bertahun-tahun.
Hal inilah yang kemudian membuat Mesut Ozil berkicau di Twitter: “Qur’an dibakar … Masjid-masjid ditutup … sekolah-sekolah Muslim dilarang … Cendekiawan agama dibunuh satu per satu … Saudara-saudara dipaksa dikirim ke kamp-kamp.”
“Orang-orang Muslim diam. Suara mereka tidak terdengar,” tulis Ozil dengan latar belakang biru dihiasi bulan sabit putih-bendera ‘Turkestan Timur’, istilah yang digunakan banyak separatis Uighur untuk Xinjiang.
NetEase juga mengatakan bahwa para fans di China merasa tersakiti dengan komentar Ozil, yang dinilai melanggar semangat cinta-damai pada olahraga sepak bola.
“Kami tidak tahu, apakah akan menerima atau memaafkan komentar itu,” tulis pernyataan NetEase.