
TIKTAK.ID – Beberapa pengamat memperkirakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bakal menjadi calon presiden koalisi yang dibentuk oleh Partai Golkar, PPP, dan PAN.
Menurut pengamat politik Universitas Andalas, Asrinaldi, koalisi yang menamakan diri Koalisi Indonesia Bersatu tersebut kemungkinan mengusung Capres nonkader. Dia menjelaskan, hal itu karena ketiga partai tidak punya kader yang memiliki elektabilitas tinggi.
“Dibandingkan dengan nama lainnya yang diusung tiga partai ini, nama Anies lebih lumayan untuk ditawarkan, jadi tinggal cari wakilnya siapa,” ujar Asrinaldi, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Sabtu (14/5/22).
Baca juga : Pengamat Prediksi Elektabilitas Anies-Ganjar-Ridwan Kamil Merosot Usai Lepas Jabatan Gubernur
Kemudian Asrinaldi menyebut Anies memiliki kedekatan dengan koalisi tersebut. Dia pun mengklaim PAN sudah menjadi salah satu pendukung Anies sejak Pilkada DKI 2017 silam. Selain itu, dia menganggap PPP juga telah menambatkan hati ke Anies, lantaran Dewan Pimpinan Wilayah PPP DKI Jakarta telah melakukan deklarasi mendukung Anies sebagai Capres untuk 2024.
Sementara itu, Direktur Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, berpendapat Ganjar menjadi kandidat potensial yang akan diusung. Dia bahkan mengklaim Ganjar mampu mengisi kekosongan figur di koalisi tersebut.
“Ganjar memang ada partainya, kecuali PDIP enggak ambil beliau. Bisa nanti disimulasikan Ganjar-Airlangga, Ganjar-Zulhas, atau Ganjar-Suharso Monoarfa,” tutur Pangi, Sabtu (14/5/22).
Baca juga : Densus 88 Tangkap 24 Tersangka Teroris Terkait MIT Poso dan ISIS
Pangi menerangkan, Ganjar bisa saja keluar dari PDIP dan memperoleh tiket ke Pilpres. Dia lantas menyamakan kondisi Ganjar saat ini dengan pengalaman Jusuf Kalla yang tidak diusung oleh Partai Golkar pada Pilpres 2014. Akan tetapi, Pangi meyakini keputusan tersebut akan menjadi pertaruhan terbesar Ganjar, apalagi pendukung Ganjar beririsan dengan PDIP.
“Jika dia tidak maju dengan PDIP, maka suaranya tidak akan sekuat ini. Pendukung Jokowi, PDIP, kan saat ini banyak yang ke Ganjar,” ucap Pangi.
Lebih lanjut, Asrinaldi memprediksi Koalisi Indonesia Bersatu berpotensi bubar sebelum berperang. Sebab, kata Asrinaldi, koalisi tersebut didirikan tanpa sosok Capres ataupun ideologi yang kuat. Dia lantas menyatakan nasib koalisi ini akan ditentukan saat penentuan Capres. Dia juga menegaskan, koalisi bakal bubar jika setiap partai ngotot mencalonkan Ketua Umumnya dalam Pilpres 2024.