TIKTAK.ID – Wacana duet antara Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan Ketua DPR, Puan Maharani telah mengemuka, meski Pilpres 2024 masih tiga tahun lagi. Namun di tengah wacana pasangan capres dan cawapres Prabowo-Puan, politikus PDIP Effendi Simbolon justru menyarankan duet Puan dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
“Saya mempunyai usul, saya bilang Mba Puan itu dipasangakannya harus sama Anies, jangan lagi dengan Prabowo. Jadi Puan capres, dan Anies cawapres,” ujar Effendi, seperti dilansir detik.com, Minggu (30/5/21).
Menurut Effendi, duet Puan-Anies merupakan rekonsiliasi nasionalis dengan religius.
Anggota DPR RI tersebut pun mengusulkan Gerindra untuk mendukung pasangan Puan-Anies tanpa memiliki calon, baik di posisi capres maupun cawapres.
“Itu baru rekonsiliasi nasionalis dan religi,” terang Effendi.
“Kan usul. Kalau usul saya Puan itu masuk maju dengan figur. Kan PDIP bisa nyalon sendiri, jadi kali ini Gerindra ikut mendukung lah di belakang,” sambungnya.
Kemudian Effendi mengatakan bahwa ada nilai lebih jika Puan diduetkan dengan Anies. Dia pun mengklaim tidak ada hal menarik jika Prabowo yang diduetkan dengan Puan.
“Ayo kalian mau celah di mana lagi? Nasionalis dan religius sudah bersatu semua, mau apa coba? Itu kan baru sesuatu, tapi kalau cuma Prabowo-Puan, menurut saya, enggak ada yang news,” ucap Effendi.
Sebelumnya, wacana Prabowo-Puan mengemuka setelah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berpolemik dengan partainya, PDIP. Ganjar dinilai hendak maju sebagai Capres 2024 dengan memanfaatkan pasukan di media sosial. Bahkan Ganjar juga sempat disindir keras oleh Puan soal aktivitasnya di medsos.
Sedangkan terkait Prabowo nyapres disokong PDIP, mulanya disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, pada Kamis (27/5/21). Ketika itu, Muzani berbicara mengenai hubungan baik Prabowo dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
“Hubungan kita baik dengan PDIP, dan hubungan Pak Prabowo baik dengan Ibu Mega. Jadi saya kira semua sudah tahu sejak beliau belum ditetapkan sebagai Menhan dan sampai sekarang, hubungan itu baik, tidak ada masalah. Itu menjadi sebuah kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDIP. Namun pembicaraan tentang itu masih belum sampai pada hal-hal yang detail,” tutur Muzani.