TIKTAK.ID – Supermodel Lily Cole ternyata kedapatan pernah membintangi iklan layanan masyarakat Korea Utara. Andilnya dalam iklan itu baru diketahui publik pada peluncuran sebuah buku karyanya yakni “Who Cares Wins: Reasons For Optimism in Our Changing World”.
Lily menceritakan kisah dirinya dalam buku itu kala membintangi propaganda yang dilontarkan pemerintah Korea Utara guna menghadapi pemikiran dan budaya Barat.
“Aku sempat tampil dalam film propaganda Korea Utara yang mengkritisi ilusi dan penipuan di dunia Barat! Wajahku diperlihatkan di dalamnya, mengenakan bulu mata palsu yang panjang dengan label ‘Ilusi’ di atasnya,” jelas model berusia 32 tahun itu.
Sebagaimana dilansir Mirror yang dikutip Detik, Jumat (14/8/20), disebutkan kalau video itu tayang pada 2013 yakni saat pemerintahan Kim Jong Un coba menyerang media Barat dan menyebut mereka sebagai “con-sumer slaves”.
Tetapi Lily Cole tidak menerangkan tentang proses dirinya dapat memperoleh pekerjaan tersebut. Di samping itu, pada buku itu ia juga menyertakan kisah dirinya yang sempat hidup susah kala pindah ke London dengan sang ibu.
Saat usianya 14 tahun, ia pun berupaya dengan kerja di usia dini demi meringankan ekonomi keluarganya.
“Adik perempuanku dan aku tiba ke London berserta ibuku dan cuma mempunyai uang yang sangat sedikit. Kemudian aku pun memulai bekerja secara profesional pada usia 14 tahun dalam iklan dari sejumlah produk. Sebagai model catwalk menjadikanku mempunyai sejumlah keuntungan dan keistimewaan,” terang model asal Torquay, Inggris itu.
Di samping berhasil sebagai model, Lily Cole pernah menjajaki dunia seni peran dan membintangi beberapa film. Ia sempat terlibat dalam “Russell Brand” yang merupakan film komedi St Trinian’s tahun 2007 lalu. Setelah penampilannya itu, ia berkesempatan jadi peran utama pada film “The Imaginarium of Doctor Parnassus” tahun 2009 lalu memerankan Valentina.
Akhirnya Lily memutuskan pensiun dini meninggalkan dunia permodelan walaupun kariernya sedang bersinar. Ia menganggap gaya hidupnya bagai semacam jebakan yang mampu menghancurkan dirinya kapan saja.
“Kecemasan finansial tidak membantuku dalam menghadapi fakta aku terlampau cepat memutuskan menjauh dari dunia modelling, kemudian menjadi terlampau pemilih bersama siapa aku bekerja dan menghabiskan banyak waktuku sebagai volunteer,” paparnya.
Hal itu pun menjadikan tabungannya berkurang drastis, tetapi Lily Cole semakin menemukan kebahagiaan serta tujuan hidup lainnya.
“Selaras dengan semakin sedikitnya tabunganku, aku menemukan diriku jadi semakin kaya dengan pengalaman, pertemanan, dan menjalani pekerjaan yang aku yakini. Sekarang aku menjadi lebih menghargai prinsip minimalis,” imbuhnya.