
TIKTAK.ID – Ketua panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo, Yoshiro Mori (83) mendapat hujan kritik karena membuat pernyataan yang “tidak pantas” tentang wanita, sehingga memaksanya akan mengundurkan diri.
Sebelumnya ia mengatakan bahwa perempuan terlalu banyak bicara dan rapat dengan banyak direktur perempuan akan “membuang banyak waktu”, seperti yang dilaporkan BBC, Kamis (11/2/21).
Pernyataan itu langsung memicu protes dan Mori meminta maaf pada saat itu juga, meski demikian ia mengatakan tak akan mengundurkan diri.
Namun, tekanan untuk mundur kepada Mori terus meningkat.
Mori merupakan mantan Perdana Menteri Jepang. Ia diperkirakan secara resmi mengundurkan diri pada pertemuan komite khusus pada Jumat (11/2/21) setelah membuat komentarnya minggu lalu.
Sponsor utama Olimpiade juga ikut mengkritik komentar Mori itu, termasuk Toyota, salah satu pendukung Olimpiade terbesar Tokyo.
Presiden Toyota, Akio Toyoda mengatakan perusahaan “kecewa” dengan pernyataan tersebut.
Pada Selasa (9/2/21), sekelompok anggota parlemen wanita menggunakan pakaian putih sebagai bentuk protes terhadap pernyataan Mori, dengan beberapa pria melakukan hal yang sama sebagai bentuk solidaritas.
Menurut media lokal, hampir 400 orang juga telah menarik diri untuk menjadi sukarelawan di Olimpiade, yang dijadwalkan pada akhir tahun ini.
Dewan pengurus Olimpiade saat ini beranggotakan 24 orang, lima di antaranya merupakan perempuan.
Pada 2019, panitia -yang bertanggung jawab untuk memilih Olimpiade Jepang- menetapkan untuk meningkatkan jumlah direksi wanita menjadi 40 persen.
“Jika kami menambah jumlah anggota Dewan perempuan, kami harus memastikan bahwa waktu bicara mereka agak dibatasi, mereka mengalami kesulitan menyelesaikan, dan menjengkelkan,” kata Mori sebelumnya.
“Kami memiliki sekitar tujuh wanita di panitia penyelenggara, tetapi semua orang memahami tempatnya,” tambahnya.
Mori dikenal di negara itu karena serangkaian kesalahan dan pernyataan tidak diplomatis yang dibuat saat menjabat dari 2000 hingga 2001.
Dia mengatakan kepada surat kabar Mainichi Jepang bahwa anggota wanita di keluarganya juga telah mencela dirinya setelah komentarnya itu.
“Tadi malam, istri saya memarahi saya dengan keras. Dia berkata: ‘Kamu mengatakan sesuatu yang buruk lagi, bukan? Saya harus menderita lagi karena kamu membuat marah wanita’,” katanya.
“Pagi ini, putri dan cucu saya juga memarahi saya,” kata surat kabar itu mengutip pernyataan Mori.