TIKTAK.ID – Sebuah kota di Korea Selatan yang menjadi rumah bagi pangkalan militer luar negeri Amerika Serikat terbesar di negara itu telah meminta tes virus Corona terhadap tentara Amerika sebelum mereka tiba, di tengah kekhawatiran melonjaknya kasus impor baru-baru ini, kata para pejabat pada Rabu (15/7/20).
Pasukan Amerika Serikat di Korea Selatan (USFK) melaporkan setidaknya dalam dua minggu terakhir ada 25 infeksi virus yang terjadi di antara pasukan dan karyawannya, termasuk 11 orang pada Senin lalu. Semua dikonfirmasi pada saat kedatangan atau saat menghabiskan wajib karantina selama dua minggu.
Lonjakan itu telah mendorong Pyeongtaek, rumah bagi Humphreys Camp yang luas di selatan Seoul, mendesak Pemerintah meminta tes terhadap para tentara Amerika sebelum berangkat ke Korea, kata seorang pejabat kota.
“Untungnya tidak ada laporan infeksi di dalam pangkalan sejauh ini, tetapi kami pikir tes sebelumnya dapat mengekang jumlah dan menenangkan kekhawatiran di antara penduduk,” kata pejabat itu kepada Reuters.
USFK tidak menanggapi permintaan komentar. Tetapi dikatakan mereka telah mengambil langkah-langkah karantina yang agresif, dengan kurang dari 1% personel yang aktif dinyatakan positif.
Semua kedatangan pasukan harus melalui tes, dua minggu dalam isolasi dan tes kedua sebelum keluar karantina.
Pada Senin lalu, pejabat Kementerian Kesehatan, Son Young-rae menggambarkan tanggapan Pemerintah Amerika terhadap virus tersebut sebagai “sangat serius”, menambahkan bahwa kedua belah pihak sedang dalam pembicaraan intensif mengenai langkah-langkah selanjutnya.
Seorang pejabat militer Korea Selatan mengatakan lebih banyak tentara Amerika yang dipastikan terinfeksi pada musim rotasi mendekati akhir seperti saat ini.
Sekitar 28.500 tentara Amerika ditempatkan di Korea Selatan, sebagai warisan Perang Korea 1950-53 yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Tuan rumah bagi lebih dari 20.000 tentara, Pyeongtaek adalah pangkalan AS terbesar di luar negeri, yang tersebar di area seluas 14,7 juta meter persegi.
Korea Selatan melaporkan 39 infeksi virus baru pada Rabu ini, di antaranya 28 wisatawan asing, dengan 20 hari berturut-turut yang berasal dari kasus impor berjumlah dua digit.
Kejadian ini mengungkapkan rencana minggu ini, mengapa harus dilakukan tes sebelum keberangkatan pengunjung ke Korea dari enam negara, mulai dari Bangladesh dan Pakistan.