TIKTAK.ID – Bulan puasa atau bulan suci Ramadan merupakan momen yang banyak dimanfaatkan sekaligus untuk melakukan program diet. Hal seperti ini dilakukan sebab ada kesamaan antara diet dan pola puasa.
APKI (Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia) Certified dan NLP Licensed Practitioner, Dinda Utami mengatakan tidak masalah melakukan hal tersebut, asalkan dengan benar. Menurutnya, langkah tersebut dilakukan untuk jangka panjang.
Dinda yang juga merupakan pelatih kebugaran di Fitness Embassy, Jakarta Selatan menambahkan sejumlah hal yang mesti diperhatikan ketika melakukan program diet di bulan puasa. Supaya kedua hal tersebut berjalan dengan lancar.
“Sebenarnya, definisi diet sendiri merupakan pengaturan pola makan. Hal seperti itu yang harus diingat,” kata Dinda Utami.
Fokus dengan Pola Makan
Dinda Utami melanjutkan, terdapat beberapa hal yang berkaitan antara pola makan dan puasa. Menurutnya, seseorang yang memiliki program diet harus mengatur pola makan yang baik dengan prinsip variatif, moderat, dan juga seimbang.
“Sebenarnya, variatif itu dari jenis makanannya. Kemudian moderat itu dari sisi porsi, sehingga porsi ketika sahur dan berbuka tidak membuat seseorang kekenyangan. Selain itu, makanannya juga harus seimbang dalam hal kandungan nutrisinya,” imbuh Dinda Utami.
Maka dari itu, ketika menyantap porsi makan sahur dan berbuka puasa, dianjurkan untuk sering mengonsumsi gizi seimbang. Apabila ingin mengonsumsi makanan dalam keadaan sehat, maka di dalam piring harus ada protein, karbohidrat, sayur, dan buah-buahan.
Selain itu, disarankan agar selalu minum air putih dengan cukup. Sebab, air putih memiliki manfaat yang sangat besar bagi tubuh. Bahkan pada bulan puasa ini, air putih sangat baik dikonsumsi ketika sahur, setelah tarawih, dan waktu berbuka. Atau anjurannya adalah 2-4-2.
“Kemudian terus tetap aktif berolahraga dengan intensitas rendah atau sedang.”
Dinda menekankan, seseorang yang menjalani program diet, harus membangun pola makan yang baik dan dilakukan secara konsisten. Bahkan, hal seperti ini harus dilakukan hingga bulan Ramadan selesai.
“Berat badan (ideal) itu adalah bonusnya,” jelas Dinda Utami.