
TIKTAK.ID – Beberapa waktu lalu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sempat menyarankan agar wanita tak hamil di atas usia 35 tahun. BKKBN memberikan peringatan tersebut mengingat risiko kehamilan di atas usia 35 tahun sangat tinggi.
Wanita yang hamil di atas usia 35 tahunan memang harus berhati-hati, karena ada sejumlah risiko yang mengintai selama kehamilan sampai proses persalinan.
Seperti dilansir Kompas.com, berikut ini beberapa risiko yang bisa terjadi saat hamil di usia 35 tahunan:
- Tekanan darah tinggi
Risiko terkena tekanan darah tinggi saat kehamilan lebih tinggi. Menurut Mayo Clinic, penelitian menunjukkan tekanan darah tinggi yang berkembang selama kehamilan lebih sering terjadi pada usia yang lebih tua.
- Bayi lahir prematur
Terdapat risiko kelahiran prematur yang lebih besar dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Bayi prematur seringkali punya masalah medis yang rumit.
- Risiko kelainan kromosom
Bayi yang lahir dari ibu yang lebih tua berisiko lebih tinggi terhadap kondisi kromosom tertentu, salah satunya sindrom Down.
- Komplikasi ketika melahirkan
Wanita berusia 30-an lebih cenderung memerlukan operasi caesar ketimbang wanita yang lebih muda. Selain itu, wanita yang melahirkan bayi pertama mereka setelah usia 35 tahun berisiko tinggi mengalami komplikasi persalinan lainnya, seperti persalinan lama.
Meski begitu, bukan berarti wanita yang berusia 30 tahunan tidak bisa memiliki kehamilan yang sehat. Direktur intervensi janin di UH Cleveland Medical Center, Ellie Ragsdale, menyebut wanita yang hamil di usia 30 tahunan dan awal 40 tahunan tetap bisa hamil dengan aman dan sehat. Dia menjelaskan, kemajuan dalam perawatan medis untuk ibu dan bayi akan membantu mencegah dan menangani banyak risiko yang mereka hadapi.
“Perawatan prenatal dini dan teratur merupakan kunci untuk memiliki bayi yang sehat di usia berapa pun,” ungkap Ragsdale.
“Sangat penting untuk memastikan Anda sehat, sebelum dan selama kehamilan. Makan makanan bergizi dan berolahraga secara teratur, serta menghindari rokok dan alkohol, yang dapat membahayakan bayi,” imbuhnya.
Kemudian Ragsdale menyarankan untuk mengonsumsi 400 mcg asam folat setiap hari sebelum dan selama kehamilan, guna membantu mengurangi risiko cacat lahir.
“Diskusikan rencana kehamilan dengan dokter, supaya bisa mengidentifikasi kebutuhan khusus yang mungkin Anda miliki dan membantu memberikan saran,” jelas Ragsdale.