TIKTAK.ID – Herbalife Nutrition Asia Pacific Nutrition Myths Survey 2020 memaparkan hasil survei mengenai beberapa mitos nutrisi yang beredar di masyarakat Asia Pasifik.
Tim Herbalife menyebut media sosial merupakan kanal informasi yang paling sering digunakan untuk mencari informasi seputar nutrisi di kalangan konsumen Asia Pasifik.
Menurut Tim Herbalife, sebanyak tujuh dari 10 konsumen di Asia Pasifik menggunakan media sosial setiap bulan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan nutrisi dan kesehatan. Akan tetapi, prevalensi kesalahan informasi dan mitos terkait nutrisi dapat menjadi penghalang utama yang mencegah konsumen memperoleh pengetahuan nutrisi yang akurat.
Seperti dilansir Tempo.co, berikut ini sejumlah mitos yang paling sering beredar di Asia Pasifik.
Mitos 1: Karbohidrat bisa menambah berat badan
Fakta: Mengonsumsi Karbohidrat saja tidak akan menyebabkan penambahan berat badan, tapi juga menambah kalori. Untuk itu, Herbalife Nutrition merekomendasikan karbohidrat hanya memenuhi 40 persen kebutuhan kalori harian. Sumber karbohidrat yang sehat seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian diketahui bisa memberikan nutrisi penting seperti kalsium, zat besi dan vitamin B.
Mitos 2: Semakin berumur, maka semakin sedikit protein yang dibutuhkan
Fakta: Setelah memasuki usia 40 tahun, kemungkinan akan mengalami penurunan fungsi dan massa otot secara bertahap atau yang dikenal dengan sarcopenia. Namun proses ini dapat dimitigasi dengan meningkatkan asupan protein dan melakukan latihan ketahanan yang disesuaikan dengan usia.
Mitos 3: Kafein dapat menyebabkan dehidrasi
Fakta: Meski kafein memiliki sifat diuretik (menyebabkan naiknya laju urinasi), tetapi mengonsumsi dua hingga tiga cangkir kopi tidak akan membuat Anda dehidrasi. Sebuah studi dari Institute for Scientific Information menyatakan, kopi juga bersifat menghidrasi dengan kandungan airnya.
Mitos 4: Massa tulang pada semua usia dapat dioptimalisasi dengan asupan kalsium yang cukup
Fakta: Level puncak massa tulang (ukuran dan kekuatan tulang maksimal) kita akan bergantung pada asupan kalsium dan akan mencapai puncaknya pada usia 30 tahun. Akan tetapi, asupan kalsium yang cukup sepanjang hidup bisa mengurangi risiko osteoporosis. Selain itu, suplementasi kalsium dapat melindungi dari keropos tulang di usia tua, terutama untuk wanita pasca menopause yang memiliki kebutuhan kalsium lebih tinggi.