TIKTAK.ID – Selain makan sehat dan olahraga yang cukup, tidur berkualitas juga tidak kalah pentingnya bagi kesehatan tubuh.
Orang dewasa disarankan agar tidur sekitar tujuh jam setiap malam. Jika kurang dari itu, maka berpotensi muncul berbagai risiko kesehatan seperti obesitas dan tekanan darah tinggi.
Tidur di malam hari diketahui berperan penting bagi kesehatan fisik dan mental.
Spesialis paru dan gangguan tidur, Samuel Gurevich mengatakan bahwa satu atau dua hari kurang tidur saja sudah dapat mengganggu fungsi kognitif kita.
“Kurang tidur –bahkan hanya untuk satu malam– bisa membuat Anda mengalami gangguan kognitif,” terangnya.
Gangguan kognitif yang dipicu oleh kurang tidur di antaranya mudah marah, respons tubuh lambat, gangguan memori dan fokus, rentan cemas, serta depresi. Kurang tidur juga akan membuat suasana hati memburuk.
Seperti dilansir Kompas.com, berikut ini sejumlah manfaat tidur malam yang cukup:
- Pemrosesan otak
Tidur mampu membantu mengunci ingatan ke dalam otak. Untuk itu, bila kurang tidur, maka Anda kurang mampu mengingat hal-hal yang dipelajari ketika terjaga. Tidur pun membantu otak mengatur emosi, sehingga Anda mungkin merasa mudah tersinggung dan murung setelah kurang tidur. - Perbaikan jaringan
Ketika sedang tidur, tubuh akan bekerja keras untuk memperbaiki dirinya sendiri dengan melepaskan protein dan hormon yang membantu memulihkan jaringan rusak, termasuk otot. Jika Anda kurang tidur, proses itu pun akan terhenti. Padahal, proses perbaikan jaringan tersebut penting untuk membantu Anda membangun otot dan pemulihan tubuh setelah berolahraga. - Dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Tidur mampu membantu meningkatkan kemampuan tubuh Anda untuk melawan penyakit. Pasalnya, selama tidur, tubuh memproduksi sitokin, yaitu protein yang mengarahkan sel-sel kekebalan untuk melawan peradangan di seluruh tubuh.
Tidak hanya itu, para peneliti juga menyatakan bahwa kurang tidur bisa meningkatkan produksi sel darah putih tubuh Anda, respons yang sama yang ditunjukkan tubuh ketika sedang mengalami stres yang signifikan.
Ketidakseimbangan dalam sistem kekebalan Anda dapat dikaitkan dengan penyakit seperti penyakit jantung.