TIKTAK.ID – Hamil di usia remaja bisa memicu berbagai risiko bagi perempuan, baik dari sisi psikologis maupun fisik. Bahkan kehamilan remaja juga berisiko memicu komplikasi persalinan. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan salah satu risiko psikis kehamilan remaja yakni menyebabkan perempuan mengalami baby blues dan depresi pasca-persalinan.
Selain itu, risiko fisik yang dialami oleh perempuan yang hamil di usia dini yakni mulai dari panggul sempit, sel-sel rahim belum matang, sampai meningkatkan risiko infeksi HPV yang menyebabkan kanker leher rahim atu kanker serviks. Hamil di usia remaja juga dapat memicu berbagai komplikasi persalinan yang berpotensi mengancam kondisi bayi.
Seperti dikutip Kompas.com dari WebMD, berikut ini sejumlah komplikasi persalinan akibat hamil di usia remaja:
Komplikasi persalinan distosia
Komplikasi persalinan distosia merupakan persalinan macet yang menyebabkan proses melahirkan berjalan lama.
American Pregnancy Association menjelaskan, persalinan dikatakan macet jika berlangsung lebih dari 20 jam untuk pengalaman melahirkan yang pertama.
Distosia pada ibu remaja dapat dipicu karena kondisi panggul yang sempit, sehingga memerlukan induksi hingga tindakan operasi sesar.
Kelahiran prematur
Kehamilan remaja dapat mengakibatkan kelahiran prematur. Bayi prematur sendiri merupakan bayi yang lahir di usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
Mengutip Mayo Clinic, ada beberapa jenis bayi prematur berdasarkan usia kelahirannya, yaitu:
- Prematur akhir: lahir di antara 34 dan 36 minggu kehamilan.
- Prematur sedang: lahir di antara 32 dan 34 minggu kehamilan.
- Sangat prematur: lahir di usia kehamilan kurang dari 32 minggu.
- Prematur ekstrem: lahir pada atau sebelum 25 minggu kehamilan.
Bayi yang lahir prematur memiliki risiko mengalami masalah pernapasan, pencernaan, penglihatan, sampai gangguan kognitif.
Berat badan lahir rendah
Remaja punya risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Bayi dengan berat lahir rendah yaitu dengan berat antara 1,4-2,5 kg, sedangkan bayi dengan berat lahir sangat rendah adalah kurang dari 1,4 kg. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah mungkin membutuhkan ventilator untuk membantu kinerja sistem pernapasannya.
Penyakit Menular Seksual (PMS)
Remaja yang berhubungan seks sampai hamil berisiko mengalami Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti klamidia dan HIV. Sebab, sebagian dari mereka tidak memakai kondom ketika berhubungan seksual. PMS tidak hanya menginfeksi tubuh ibu, tapi juga bisa menular ke bayinya.
Hamil pada usia remaja tak hanya membahayakan kesehatan ibu, melainkan juga berisiko menyebabkan komplikasi persalinan pada bayinya. Oleh sebab itu, pendidikan seks usia dini terkait organ reproduksi penting diberikan kepada anak remaja.