TIKTAK.ID – Aming belakangan ini merasa sangat kesal ketika melihat antrean panjang dan padat di Bandara Soekarno Hatta. Menurutnya, pada masa PSBB pandemi virus Corona ini, masyarakat dianjurkan untuk memutus rantai penyebaran virus Corona.
“Kalian bisa nggak sih anteng-anteng di rumah saja?! PSBB masih berlaku kan?! Ohh bisa pake surat tugas, bikin sendiri atau minta ke siapa si? Gampang banget liatnya. TUGASSS APAA BAMBANGGGG?!!!. Kalau emang tugas, logikanya ya nyaris semua operasional perkantoran, tempat usaha dll lagi pada ditutup selama PSBB. (Kecuali dengan usaha telekomunikasi, bank, dan lain-lain yang urgent),” tulis Aming pada akun Instagram pribadinya.
Kemudian, ia pun bertanya tentang apa urgensi masyarakat yang harus rela antre panjang untuk bepergian. Aming mensinyalir akan banyak masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman jelang Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah.
“Kedua, kalau emang tugas, ya harusnya minimum kabin, bagasi dan bawaan fergussooo!!! Sudah deh bilang aja mau mudik, itu mau pulang kampung apa mau keliling dunia?! bujubuneng itu koperrr. Kagak ada kasian-kasiannya ya sama keluarga saudara kalian di kampung, sumpah jahat asli, egoisnya! Kaya tiap hari raya enggak pernah aja pulang kampung! Cuma tahun ini disuruh NGAJEDOG sekali aj biar coronces ini cepat kelar aja kenapa si susah amattt?!!! Enggak kebayang tenaga medis riweuhnya kaya apa ntar (mudah-mudahan si jangan ya Allah),” imbuh keterangan Aming.
Kemudian, melihat antrean yang sulit untuk dihindari membuat Aming berdoa supaya virus Corona cepat berlalu. Ia berdoa agar masyarakat terhindar dari Corona pada saat bandara dibuka.
Ia juga meminta agar masyarakat di kampung halaman juga menjaga diri baik-baik. Dan yang pulang ke kampung halaman tidak membawa penyakit.
“Terserah ah mau kemana juga, mau ngapain juga. Mbok ya terapkan protokoler yang benar! Dan ini mana jaga jaraknya?! Yang di kampung halaman please stay safe ya dan moga-moga yang pulang enggak pada bawa penyakit Semoga Tuhan melindungi kita semua,” tutup keterangan Aming.