Kericuhan Suporter di Markas PSIS, Ini Kata Manajemen Persib
TIKTAK.ID – Manajemen Persib buka suara terkait insiden kericuhan yang terjadi ketika tim mereka bertandang ke markas PSIS di Stadion Jatidiri, Semarang, pada Minggu (20/8/23).
Untuk diketahui, kericuhan tersebut diduga muncul sebagai hasil dari kekesalan suporter PSIS terhadap sejumlah pendukung Persib yang dinilai merayakan kemenangan tim mereka secara berlebihan di dalam stadion, selama pertandingan berlangsung.
Mulanya, kericuhan meletus usai gol Marc Klok untuk Persib pada menit ke-24. Ketika itu, suporter tamu di tribun timur sektor utara bagian bawah diduga terlibat dalam bentrok dengan oknum suporter PSIS yang ada di atas mereka. Insiden tersebut mencakup lemparan botol dan serbuk tepung.
Kemudian otoritas bisa segera meredakan bentrokan antara kedua kelompok suporter ini. Akan tetapi, suasana kembali memanas usai pertandingan, di mana Persib memenangkan pertandingan dengan skor 2-1.
Kali ini kericuhan berada di tribun barat sektor selatan stadion. Sejumlah suporter Persib menjadi korban serangan dari oknum suporter PSIS, bahkan ada yang terjatuh dari tribun.
Aparat gabungan dari TNI-Polri serta petugas keamanan dari panitia penyelenggara pertandingan pun berupaya mengevakuasi suporter Persib yang menjadi korban serangan. Belasan suporter tamu dikabarkan mengalami luka-luka dan memperoleh perawatan medis.
Vice President Operational PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Andang Ruhiat menyampaikan keprihatinannya atas insiden kericuhan tersebut. Dia menilai olahraga mestinya bersatu dan tidak memecah belah.
“Kami terus mengimbau semua pihak supaya mematuhi aturan-aturan yang berlaku. Kami prihatin dengan insiden ini, khususnya atas cedera yang dialami oleh siapa pun. Mereka merupakan putra-putra bangsa kita,” ujar Andang Ruhiat di Graha Persib, Bandung, Selasa (22/8/23), seperti dilansir Sindonews.com.
Dia melanjutkan bahwa manajemen Persib berharap insiden serupa tidak terulang lagi di masa mendatang, termasuk saat Persib menjadi tuan rumah dalam pertandingan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
“Sepak bola harus bisa dinikmati oleh semua orang. Dengan adanya insiden bentrok suporter ini, kami ingin menghindari penyebaran rasa takut di kalangan lain. Kami berharap suporter dapat mematuhi aturan dan tidak terlibat dalam bentrokan. Kami terus mengimbau agar tak ada kehadiran suporter tamu di laga tandang dan semua orang mengikuti aturan yang berlaku,” imbuhnya.