TIKTAK.ID – Sejumlah kalangan menilai keputusan Pemerintah menerapkan new normal atau tatanan normal baru disambut baik oleh kalangan investor. Di antaranya para pemilik modal, yang menganggap new normal bisa membangkitkan ekonomi nasional usai terdampak Covid-19.
Diketahui, mulai sepekan kemarin nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Bahkan hari ini dolar AS sudah berada di level Rp13.980.
Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menyatakan investor menyambut baik rencana pembukaan ekonomi negara Asia, termasuk Indonesia.
Baca juga : Elektabilitas Ganjar dan Ridwan Kamil Naik di Tengah Pandemi, Bagaimana dengan Prabowo dan Anies?
“Dari sisi domestik, penguatan rupiah cenderung disebabkan dimulainya transisi pembukaan PSBB oleh beberapa daerah, seperti DKI Jakarta. Hal itu diharapkan bisa mendorong peningkatan produktivitas perekonomian setelah menurun tajam ketika implementasi PSBB di berbagai daerah di Indonesia,” ujar Josua, seperti dilansir Detikcom, Jakarta, Jumat (5/6/20).
Tidak hanya nilai rupiah, Josua berpendapat ekonomi nasional akan bergairah lagi jika implementasi new normal bisa memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Aktivitas perekonomian pada kuartal III tahun 2020 diperkirakan akan membaik dibandingkan kuartal II tahun 2020 yang diperkirakan akan mengalami kontraksi dan akan kembali membaik lagi hingga kuartal IV tahun 2020,” imbuhnya.
Baca juga : Meski Elektabilitasnya Anjlok, Prabowo Tetap Tempati Posisi Teratas, Anies Urutan Ketiga
Sementara itu, Kepala Bank Central Asia (BCA) Tbk, David Sumual menyebut kebijakan new normal memberikan sedikit pengaruh terhadap penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Ia menilai sumber utama nilai tukar rupiah menguat adalah banyaknya aliran modal yang masuk ke Indonesia khusus ke instrumen portofolio.
“Tren penguatan sudah sejak pertengahan Mei. Tapi ini ditopang karena aliran masuk di portofolio. Semata-mata karena aliran modal, dan dolar sentimennya sedang tidak baik karena ada rusuh,” jelas David.
Seperti diketahui, istilah new normal muncul tak lama usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak “berdamai” dengan Covid-19. Terdapat sejumlah daerah yang akan menjadi proyek percontohan kebijakan ini.
Baca juga : Jokowi Mendadak Panggil Panglima TNI dan Kapolri, Ada Apa Kali ini?
Sebanyak 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota akan mulai melaksanakan skenario ini. Empat provinsi itu yakni Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Gorontalo.