
TIKTAK.ID – Selama ini kita sudah sering mendengar kalau wanita yang baru saja melahirkan rentan mengalami baby blues atau depresi pascapersalinan. Tapi ternyata pria juga bisa mengalami depresi serupa, setelah istrinya melahirkan.
Berdasarkan hasil studi, satu dari 10 ayah menderita depresi pascakelahiran. Kondisi tersebut umumnya terjadi dalam tiga bulan hingga enam bulan usai kelahiran bayi. Sama seperti wanita yang baru saja menjadi ibu, pria juga memerlukan dukungan, dorongan, dan tempat yang aman untuk menyampaikan kekhawatiran mereka.
Terdapat banyak faktor yang membuat seorang pria dapat mengalami depresi pascapersalinan. Seperti dilansir Kompas.com, berikut ini faktor yang bisa menyebabkan depresi pascapersalinan:
Muncul perasaan takut menjadi ayah
Perasaan ini mungkin dipicu oleh kekhawatiran soal tanggung jawab baru yang muncul setelah berkeluarga, termasuk hilangnya kebebasan.
Kekhawatiran uang
Pria dapat merasa stres terkait keuangan ketika menjadi seorang ayah, khususnya bila pemasukan dalam keluarga hanya bersumber pada dirinya.
Kecemasan mengenai peran baru
Pria mungkin khawatir apakah dirinya bakal menjadi ayah yang baik. Kemudian bila mereka punya kenangan yang tidak menyenangkan dari masa kecilnya, kenangan tersebut pun dapat dipicu oleh hadirnya seorang bayi.
Sebetulnya gejala depresi pascamelahirkan pada pria mirip dengan yang terjadi pada wanita. Berikut ini sejumlah gejala yang bisa terjadi:
- Merasa lelah dan cemas
- Terobsesi dengan keuangan
- Mulai menarik diri dari keluarga dan situasi sosial
- Mudah tersinggung atau tidak toleran
- Kurang tidur atau terlalu banyak tidur
- Merasa takut, cemas, serta tidak berdaya
- Melakukan kekerasan pada pasangan
Selain itu, pria yang menderita depresi pascamelahirkan juga bisa mengalami gejala fisik seperti gangguan pencernaan, perubahan nafsu makan dan berat badan, diare, konstipasi, sakit kepala, serta mual.
Bahkan depresi pascamelahirkan pada pria bisa jadi lebih buruk dari wanita, karena pria biasanya sulit meluapkan atau menunjukan emosi. Imbasnya, mereka semakin tenggelam dalam stres.
Sama seperti ibu, depresi pascamelahirkan pada ayah dapat berdampak signifikan pada anak. Ada banyak bukti menyatakan depresi pada pria menjadi faktor risiko utama yang memicu kesulitan dalam kehidupan seorang anak.
Pasalnya, orang tua yang mengalami depresi cenderung kurang responsif terhadap anaknya dan dapat menunjukkan perilaku pengasuhan yang tidak tepat. Baik dalam bentuk pengabaian, sifat protektif yang berlebihan, hingga kekerasan.