TIKTAK.ID – Hingga saat ini keamanan ganja medis untuk digunakan masih menjadi perdebatan hangat di Indonesia. National Institute on Drug Abuse (NIDA) menyatakan pengembangan obat dari tanaman ganja menimbulkan banyak tantangan.
Pasalnya, tanaman ganja mungkin mengandung ratusan bahan kimia aktif yang tidak diketahui dan diduga sulit untuk mengembangkan produk dengan dosis bahan kimia yang akurat serta konsisten.
Penggunaan ganja sebagai obat juga menimbulkan masalah lain. Misalnya efek kesehatan yang merugikan dari merokok ganja dan gangguan kognitif yang diinduksi dari bahan kimia alaminya, tetrahydrocannabinol (THC).
Seperti dikutip Kompas.com dari Verywell Health, ada sejumlah potensi manfaat ganja medis yang bisa mengatasi gangguan kesehatan berikut:
Mual: ganja dapat meredakan mual dan muntah. Menurut penelitian, ganja bisa mengurangi mual efek kemoterapi dan hampir menghilangkan gejala muntah.
Ketegangan otot: ganja medis mampu meredakan ketegangan otot yang terkadang dikaitkan dengan multiple sclerosis dan kelumpuhan.
Hilang nafsu makan: ganja medis disebut-sebut dapat membantu mengobati gejala kehilangan nafsu makan akibat HIV dan jenis kanker tertentu.
Nyeri kronis: ganja medis bisa membantu meredakan beberapa jenis nyeri kronis, termasuk nyeri neuropatik, yang disebabkan kerusakan saraf.
Verywell Health menjelaskan, walaupun ganja medis punya banyak manfaat, masih ada sejumlah kelemahan yang tidak baik untuk kesehatan, yakni:
Memori: penggunaan ganja medis yang sering bisa memengaruhi memori jangka pendek Anda.
Kognisi: penggunaan ganja medis yang sering berpotensi merusak kemampuan kognitif (berpikir).
Kerusakan paru-paru: merokok apa pun, entah tembakau atau ganja medis, akan merusak jaringan paru-paru. Bahkan merokok ganja bisa meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Potensi penyalahgunaan: ganja medis memiliki risiko penyalahgunaan dan kecanduan.
Kecelakaan: penggunaan ganja medis mempunyai risiko merusak keterampilan mengemudi dan meningkatkan risiko tabrakan mobil.
Lebih lanjut, berdasarkan daftar kelemahan tersebut, efek samping ganja medis dibedakan dengan jangka pendek dan jangka panjang.
On Health menyebut efek samping jangka pendek dari ganja medis di antaranya mengganggu memori jangka pendek, mengganggu kemampuan mengambil keputusan, mengubah suasana hati, serta membuat pasien merasa senang, santai, mengantuk, atau cemas.
Sementara efek samping jangka panjangnya termasuk masalah pernapasan, seperti infeksi paru-paru dan batuk setiap hari bagi mereka yang menggunakan mariyuana medis melalui merokok. Kemudian mengalami depresi, kecemasan, kurangnya motivasi, dan pikiran untuk bunuh diri.