TIKTAK.ID – Eksim dapat membuat kulit meradang, gatal, pecah-pecah, hingga lecet. Penyakit kulit ini juga dikenal dengan dermatitis atopik. Dermatitis merujuk pada peradangan pada kulit, dan atopik mengacu pada gejala yang terkait sistem daya tahan tubuh.
Mayo Clinic mengatakan penyakit kulit Eksim umumnya menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Meski ada pula orang dewasa yang terkena Eksim sejak balita.
Seperti dilansir Kompas.com, berikut ini gejala dan penyebab Eksim kulit.
Gejala Eksim
Mengutip Medical News Today, gejala Eksim kulit dapat berbeda-beda, tergantung kondisi tubuh. Gejala Eksim pada bayi di bawah usia dua tahun, di antaranya muncul ruam di kulit kepala dan pipi, beberapa bagian ruam membengkak sebelum mengeluarkan cairan, dan ruam terasa sangat gatal, terkadang sampai membuat susah tidur.
Kemudian gejala Eksim pada anak di atas dua tahun adalah ruam pada lipatan siku atau lutut, ruam di leher, pergelangan tangan, pergelangan kaki, lipatan bokong, atau kaki, ruam yang menyebabkan perubahan warna kulit jadi lebih terang atau gelap, serta ruam yang lambat laun berkembang jadi kulit yang menebal dan memicu gatal.
Sedangkan gejala Eksim pada orang dewasa, antara lain muncul ruam sampai kulit bersisik, muncul ruam di lipatan siku, lutut, tengkuk, atau sebagian tubuh lain, kulit yang terkena Eksim sangat kering, ruam disertai gatal, serta muncul infeksi kulit.
Perlu diketahui, tingkat keparahan penyakit kulit Eksim tergantung pada seberapa banyak luka digaruk dan ada tidaknya infeksi. Sebab, menggaruk dan menggosok kulit yang terkena Eksim dapat semakin mengiritasi kulit, memicu peradangan, dan memperparah rasa gatal.
Meski begitu, penyebab Eksim yang pasti hingga kini belum diketahui. Sejumlah ahli menyatakan Eksim disebabkan kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
Anak-anak yang terkena penyakit kulit Eksim biasanya juga berasal dari orangtua yang mengidap Eksim atau kondisi atopik lain seperti alergi sampai asma.
Selain itu, ada beberapa faktor lingkungan yang jadi penyebab Eksim, di antaranya:
- Iritan seperti sabun, detergen, sampo, disinfektan, dan produk perawatan kulit.
- Alergen yang berasal dari tungau, debu, hewan peliharaan, serbuk sari, dan jamur.
- Kuman seperti bakteri Staphylococcus aureus, virus, serta jamur tertentu.
- Suhu yang terlalu panas dan dingin, tingkat kelembapan udara terlalu tinggi atau rendah, dan keringat berlebih.
- Makanan tertentu seperti produk susu, telur, kacang, biji-bijian, dan gandum.
- Stres.
- Perubahan hormon wanita saat masa haid dan kehamilan.
Memang tidak ada obat untuk mengobati Eksim. Tetapi perawatan yang tepat dapat mengontrol penyakit kulit ini agar tidak kambuh. Salah satunya dengan cara menghindari iritan, alergen, kuman, makanan tertentu, atau stres yang menjadi biang penyakit Eksim kumat.
Sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter apabila Eksim sampai menyebabkan susah tidur dan muncul tanda infeksi seperti ada benjolan bernanah, koreng, dan demam.