TIKTAK.ID – Selain tanaman hias, saat ini tanaman Porang juga digandrungi petani karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Diketahui, umbi Porang memiliki pasar ekspor seperti Jepang, China, Taiwan, Vietnam, Australia, dan Korea.
Di pasar ekspor, umbi Porang yang diolah menjadi tepung memiliki nilai jual tinggi.
Lantas, apa sih tanaman Porang itu?
Tanaman Porang dan habitatnya
Dilansir situs resmi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, perkebunan.litbang.pertanian.go.id, tanaman Porang termasuk tanaman iles-iles.
Tanaman Porang (Amorphophallus oncophyllus muelleri Blume) merupakan umbi-umbian yang termasuk dalam famili Areaceae dan umumnya tumbuh di hutan.
Di alam, tanaman yang sering dianggap sebagai tanaman liar oleh masyarakat ini tumbuh di bawah tegakan tanaman seperti jati, mahoni, sono keling dan sengon dengan intensitas sinar matahari 40 persen.
Umbi Porang memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan dan dapat dengan mudah diolah menjadi bahan pangan dan industri farmasi.
Oleh karena itu, masyarakat atau petani yang tinggal di kawasan hutan banyak yang mulai membudidayakan tanaman Porang.
Disebutkan laporan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan yang terbit April 2020, tanaman Porang dapat tumbuh dengan baik pada pH 6-7 dan sangat baik jika ditanam pada ketinggian 100-600 meter di atas permukaan laut (m dpl).
“Tanaman Porang membutuhkan curah hujan relatif sedang, yaitu sekitar 2.500 mm/tahun”, tulis laporan tersebut.
“Suhu udara optimal untuk budidaya Porang antara 20-300 derajat Celsius.”
Manfaat Porang
Seperti disebutkan sebelumnya, tanaman Porang memiliki nilai ekonomis tinggi. Biasanya, tanaman ini dijual dalam bentuk umbi, irisan kering, tepung Porang, dan glukomannan.
Glukomannan merupakan polisakarida larut dalam air yang dianggap sebagai serat makanan. Saat mengolah makanan, glukomannan dapat dijadikan pengental alami.
Oleh sebab itu, glukomannan sangat penting dalam industri makanan karena serat alaminya dapat dijadikan pengganti agar-agar, mempercepat rasa kenyang, dan memperlambat pengosongan perut.
Ini merupakan bahan yang cocok untuk orang diet, terlebih dapat mengurangi kadar kolesterol dalam darah.
Manfaat lainnya, glukomannan baik untuk penderita diabetes, dapat dijadikan pengental sirup, membuat es krim tidak mudah meleleh, sebagai bahan baku mie, dan penjernih air.
Selain digunakan untuk makanan, bahan ini juga bisa dijadikan campuran pembuatan kertas agar kuat dan lemas, bahan pembuat lem, bahan pembuat kapsul, pengikat formulasi tablet, pengganti gel, hingga silikon sebagai isolator listrik.
Jenis Porang
Jenis Porang yang sering dijumpai di Indonesia ada tiga jenis, yakni:
A. campanulatus
A. variabilis
A. oncophyllus
Jenis Porang yang ditanam sebagai bahan pangan adalah jenis A. campanulatus var. hortensis karena umbinya banyak mengandung pati.
Sedangkan untuk tujuan eskpor, jenis yang disukai adalah A. oncophyllusdi. Jenis Porang ini memiliki umbi yang kaya akan glukomannan.
Umbi Porang mengandung karbohidrat dengan kadar mannan yang cukup tinggi dan mempunyai sifat yang khas, antara lain membentuk larutan viscous bila dicampur dengan air, tahan terhadap air, bersifat adsurbens, bahan pangan, dan lain sebagainya.
Tepung Porang yang mengandung mannan banyak digunakan dalam industri farmasi, kosmetik, kertas, tekstil, karet sintetis, dan lainnya.