
TIKTAK.ID – Kedutaan Besar China di Amerika Serikat mengatakan bahwa akun Twitter-nya telah diretas setelah pengguna menyadari akun tersebut me-retweet status Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mencuit klaim tak berdasar tentang pemilu AS.
Dilansir dari BBC, pada postingannya itu, Trump mengulangi tuduhan kecurangan pemilu yang tidak berdasar sebelumnya dalam pemilihan presiden yang dia kalah bulan lalu: “Kalau ada yang curang di Pemilu, seperti yang dilakukan Demokrat, kenapa Pemilu tidak langsung dibatalkan? Bagaimana suatu Negara bisa dijalankan seperti ini ?”, cuit Trump pada hari Rabu (9/12/20).
Tweet tersebut -yang sekarang mendapat peringatan dari Twitter bahwa klaim itu disengketakan- di-retweet oleh akun resmi Kedutaan Besar China setelah beberapa menit dicuitkan.
Namun China membantah re-tweet tersebut dilakukan oleh Kedutaan.
“Akun twitter Kedutaan Besar China diretas sore ini dan kami mengutuk tindakan seperti itu. Untuk klarifikasi, Kedutaan Besar tidak melakukan retweet pada 9 Desember,” katanya.
Namun, re-tweet itu telah menarik perhatian para pengguna platform media sosial, dengan beberapa orang berkomentar tentang signifikansinya, terutama pada saat hubungan AS-China yang sedang rapuh.
Di bawah pemerintahan Trump, hubungan bilateral kedua negara memburuk dengan ekonomi kedua negara itu terkunci dalam sejumlah perselisihan, mulai dari perdagangan dan teknologi hingga dugaan spionase.
Secara resmi, China telah memberi selamat kepada lawan Trump dalam pemilihan 3 November lalu, Joe Biden, karena memenangkan pemilihan. Juru Bicara Kemenlu China mengatakan bahwa mereka “menghormati pilihan rakyat Amerika”.
Kasus peretasan ini bukan pertama kalinya terjadi terhadap Kedubes China di luar negeri. Sebelumnya, salah satu Kedubes China juga mengalami masalah peretasan di Twitter: Kedutaan Besar Beijing di Inggris pada September lalu meminta platform media sosial untuk melakukan penyelidikan setelah akun resmi Dubes-nya diketahui menyukai klip konten porno.
Jubir Kedutaan China ketika itu mengatakan, “Baru-baru ini, beberapa kelompok anti-China dengan kejam menyerang akun Twitter Duta Besar, Liu Xiaoming dan menggunakan metode tercela untuk menipu publik.”