TIKTAK.ID – Sekelompok pria bersenjata menyerbu sebuah universitas di Kabul, Afghanistan ketika sedang berlangsung pembukaan pameran buku Iran pada Senin (2/11/20). Serangan itu melukai sedikitnya enam orang, kata pejabat Pemerintah.
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri, Tariq Arian mengatakan beberapa pria bersenjata tiba-tiba masuk kampus, membuat mahasiswa terkejut dan melarikan diri.
“Musuh Afghanistan, musuh pendidikan … telah memasuki Universitas Kabul,” kata Arian kepada wartawan.
Dikutip dari BBC, dia mengatakan, selanjutnya pasukan keamanan langsung memblokir kampus dan membalas tembakan ke arah orang-orang bersenjata itu.
“Aparat keamanan berada di daerah itu mencoba mengendalikan situasi. Mereka maju dengan hati-hati untuk mencegah bahaya apa pun terhadap para mahasiswa.”
Kelompok Taliban membantah terlibat dalam serangan itu.
Pusat pendidikan Afghanistan bukan sekali dua kali mendapat serangan, sudah sering kali menjadi sasaran kelompok militan dalam beberapa tahun terakhir.
“Kami tidak tahu apakah kami akan menghadapi serangan terkoordinasi atau yang lainnya lagi,” kata Arian.
Juru Bicara Kementerian Pendidikan Tinggi Afghanistan, Hamid Obaidi mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa serangan itu berawal ketika pejabat Pemerintah diperkirakan akan tiba untuk membuka pameran buku itu.
Sementara rekaman video dari tempat kejadian menggambarkan bagaimana para mahasiswa berjalan dan melarikan diri dari universitas untuk menyelamatkan diri, dengan suara tembakan di belakang mereka. Beberapa dinding terkelupas digunakam untuk berlindung ketika mereka melarikan diri.
Wakil Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Masooma Jafari mengatakan kepada AFP bahwa empat orang korban luka-luka telah dilarikan ke rumah sakit.
Ini bukan serangan pertama, sebelumnya pada bulan lalu, serangan di luar pusat pendidikan di Kabul oleh kelompok Negara Islam (ISIS) menewaskan 24 orang. Kelompok itu juga mengaku bertanggung jawab atas serangan pada 2018 di depan universitas yang menewaskan puluhan orang.
Kekerasan di Afghanistan memburuk dalam beberapa bulan terakhir bahkan ketika Taliban melakukan pembicaraan damai dengan Pemerintah Kabul di Doha, Qatar.
Seorang pejabat senior PBB mengatakan kepada BBC pekan lalu bahwa al-Qaeda masih “tertanam kuat” di dalam Taliban, meskipun ada jaminan dari pejabat Taliban kepada AS bahwa kelompok Taliban akan memutuskan hubungan dengan kelompok teror itu.