Demonstran tampak berupaya memanjat dinding kedutaan, dan tampak berupaya untuk menyerbunya. Mereka berteriak, “Hancur, Hancur USA!” dan “Kematian bagi Amerika” dan “Kematian bagi Israel.”
Baca juga: Petinggi Milisi Irak Kecam Serangan Udara AS ke Irak dan Suriah
Militer AS melancarkan serangan terhadap milisi Kata’ib Hezbollah pada Ahad lalu. Mereka menyebutnya sebagai pembalasan atas pembunuhan seorang kontraktor Amerika pada hari yang sama dalam sebuah serangan roket ke pangkalan militer AS di Irak. Amerika menyalahkan Kata’ib Hezbollah atas serangan itu.
Milisi Kata’ib Hezbollah pada Senin kemarin bersumpah akan membalas serangan militer AS. Ketegangan ini meningkatkan kekhawatiran akan serangan baru yang dapat mengancam kepentingan Amerika di kawasan itu.
Serangan AS tak hanya membuat warga Irak marah tapi juga membuat geram para milisi dan Pemerintah Irak. Pemerintah Irak mengatakan akan mempertimbangkan kembali hubungannya dengan koalisi pimpinan AS yang pertama kali dilakukan karena perjanjian dibuat untuk menjaga sejumlah pasukan AS di negara itu. Irak menyebut serangan itu sebagai “pelanggaran mencolok” atas kedaulatannya.
Perdana Menteri Irak Adel Abdul-Mahdi pada Senin di siaran langsung televisi mengatakan kepada anggota kabinet Irak bahwa ia telah mencoba untuk menghentikan serangan AS itu, “tapi ada desakan” dari para pejabat Amerika.