
TIKTAK.ID – Tekad mahasiswa ITB, Jehuda Christ Wahyu dalam merampungkan skripsinya harus berakhir tragis. Ia meninggal setelah mengerjakan skripsi secara maraton dalam sepekan. Sebelum meninggal ia sempat membuat utas di Twitter terkait kondisi yang dialaminya. Curhatnya itulah yang kemudian viral.
Seperti diketahui, Jehuda Christ Wahyu dikabarkan mengerjakan skripsi selama 7 hari 7 malam tanpa tidur. Setelah itu, kondisi tubuhnya semakin drop dan lemas. Akhirnya, meski tekadnya tersebut membuahkan hasil dan dia dinyatakan lulus pada 13 September 2019, namun kondisi kesehatannya yang makin menurun hingga kemudian meninggal, membuatnya gagal ikut wisuda.
Baca juga: Viral Akun Titik Soeharto Unggah Foto Balita Mirip Prabowo
Pada awalnya, kisah tersebut muncul dari laman Twitter @jechriswa pada (25/12/19). Thread yang dibuat oleh Jehuda Christ Wahyu dan diberinya judul Anemia of chronic disease, skripsi, dan wisuda ITB. Ia membuat utas tersebut setelah dirinya tak tidur selama 7 hari 7 malam.
“Ceritanya dimulai dari saya mau ngerjain skripsi hingga mau mati, 7 hari berturut-turut malam tidak tidur, siangnya tidur sebentar. Sampek pada ujungnya (!3 Spetember) saya dinyatakan lulus. Puji Tuhan,” tulis @jechriswa pada awal cerita.
Baca juga: Pria Ini Terima ‘Uang Terima Kasih’ Rp 9,5M, Setelah Pinjami Orang Asing Rp 3,5 Juta
Akibat aksi nekatnya tersebut, Wahyu merasa kebahagiaannya menjadi berkurang. Ia mengaku tidak bisa merasakan makanan enak lagi.
“Terus kebahagiaan gue menjadi berkurang karena ketika makan setelah sidang, kok makannya rasanya tidak enak. Ya udah tidak saya apa-apain. Sambil mengurus yudisium, nafsu makan saya terus berkurang. Saya makan hanya sehari sekali,” imbuhnya.
Baca juga: Goo Hara Meninggal Dunia Diduga Kesepian dan Depresi Seperti Sahabatnya, Sulli
Setelah itu, ia memeriksakan diri ke sejumlah rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan tersebut, mahasiswa asal Cikarang itu didiagnosa beberapa penyakit, seperti tipes, darah rendah, infeksi kronis, hingga sakit ginjal.
Namun setiap usai periksa, Wahyu selalu diberikan hasil diagnosis yang berbeda-beda. Bahkan ada yang mengira dirinya sakit DBD, paru-paru (TBC), hingga anemia. Karena semakin hari tubuhnya semakin lemas dan pucat, ia memutuskan untuk tidak ikut wisuda. Terlebih lagi, ia merasa nadinya deg-degan meski setelah diperiksa jantungnya normal.
Baca juga: Ngobrol Saat Kapolri Beri Arahan, Kapolres Kampar Dicopot dari Jabatannya