Kebut Program PTSL, Jokowi Bagikan 2,5 Juta Sertifikat Tanah
TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo atau Jokowi diketahui telah menyerahkan sebanyak 2.550.800 sertifikat tanah elektronik di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (4/12/23). Jokowi ingin mengebut program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Dalam acara tersebut, Jokowi mengingatkan agar sertifikat tanah betul-betul dimanfaatkan. Dia mengatakan jika sertifikat itu dipakai agunan ke bank, maka harus dihitung dengan matang.
“Jangan sampai sertifikat diserahkan dipakai agunan bank, lalu dua tahun sertifikat hilang. Ini hati-hati,” tutur Jokowi, seperti dilansir Tempo.co.
Baca juga : KPU Tak Adakan Debat Khusus Cawapres, TPN Ganjar: Rendahkan Kemampuan Gibran
Penyerahan sertifikat tanah tersebut dilakukan secara simbolis kepada 10 orang penerima, yang diwakilkan oleh masyarakat serta pejabat negara. Pejabat negara itu di antaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, (ATR/BPN) Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto turut hadir dalam acara tersebut.
Kemudian Jokowi juga meluncurkan lagi sertifikat tanah elektronik. Hadi Tjahjanto menilai tidak ada bedanya antara sertifikat manual yang berbentuk buku dengan sertifikat elektonik. Terlebih, kata Hadi, dengan sertifikat elektronik semuanya tercatat dan dimasukkan dalam data blok data.
Baca juga : Ade Armando Sebut ‘Politik Dinasti di Yogyakarta’, PSI: Tak Wakili Sikap Partai
“Ini bakal memberikan pengamanan sertifikat, termasuk aset masyarakat. Sudah tak akan ada lagi permasalahan tumpang tindih maupun ancaman dicaplok oleh mafia tanah,” jelas Hadi di Istana Negara pada Senin.
Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan bahwa mestinya ada 126 juta sertifikat yang dipegang masyarakat saat ini.
“Namun pada 2015 saya tanya Menteri ATR saat itu baru ada 46 juta. Artinya, masih ada bidang tanah tanpa sertifikat atau yang belum diberikan pada masyarakat sekiar 80 juta bidang. Jadi kalau ada banyak konflik tanah dan agraria ya kita harap maklum,” terang Jokowi.
Baca juga : Format Debat Capres Berubah, KPU Bantah Dugaan Intervensi Pihak Luar
“Saya bisik-bisik ke Menteri ATR, 2024 mencapai angka berapa? Kurang lebih, yang janji bukan saya, tapi Pak menteri ATR BPN. Kurang lebih 120 juta sertifikat, kurang 6 juta aja. Itu baru yang namanya kerja,” imbuh Jokowi.