
TIKTAK.ID – Sebuah kebakaran hebat terjadi di Ibu Kota Sierra Leone, Freetown, yang menewaskan hampir 100 orang dan melukai puluhan lainnya, pada Jumat (5/11/21).
Ledakan tanker bahan bakar itu terjadi setelah sebuah kendaraan menabrak truck tanker di Wellington, pinggiran kota di sebelah timur Freetown.
Korban tewas pada Sabtu sore tercatat mencapai 99, dengan lebih dari 100 orang dirawat di rumah sakit dan klinik di seluruh kota, kata Wakil Menteri Kesehatan Amara Jambai kepada kantor berita Reuters.
Para korban termasuk mereka yang berbondong-bondong mengumpulkan bahan bakar yang bocor dari kendaraan yang pecah, sebut Wali Kota Pelabuhan Yvonne Aki-Sawyerr dalam sebuah posting di Facebook.
Beberapa korban yang terbakar parah tergeletak di jalan-jalan ketika api berkobar melalap toko-toko dan rumah-rumah di dekatnya, seperti gambar-gambar yang tersebar di media sosial yang belum diverifikasi.
“Rekaman video dan foto yang beredar di media sosial sangat mengerikan,” kata Aki-Sawyerr.
Tingkat kerusakan properti belum diketahui, kata Wali Kota, seraya menambahkan bahwa polisi dan wakilnya berada di lokasi untuk membantu petugas penanggulangan bencana.
“Banyak sekali korban, mayat yang terbakar,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Brima Bureh Sesay dalam sebuah video dari tempat kejadian yang dibagikan secara online. “Ini kecelakaan yang mengerikan, mengerikan.”
Seorang jurnalis, Omar Fofana yang berbicara dari lokasi ledakan, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa puluhan orang telah dilarikan ke berbagai rumah sakit.
Layanan kesehatan telah diperluas, dengan rumah sakit “meminta semua yang mereka butuhkan untuk dapat merespons”, tambahnya.
Fofana mengatakan, banyak orang sedang berada di mobil di lalu lintas padat saat ledakan terjadi.
“Banyak dari mereka yang meninggal, atau terbakar, dibakar di dalam kendaraan mereka,” katanya.
Menurut Fofana, pertemuan tanggap darurat diperkirakan akan berlangsung pada Sabtu malam, yang akan dipimpin oleh Wakil Presiden negara itu.
Presiden Julius Maada Bio, yang berada di Skotlandia menghadiri pembicaraan iklim PBB, menyesalkan “peristiwa yang mengerikan itu”.
“Simpati saya yang mendalam untuk keluarga yang kehilangan orang yang dicintai dan mereka yang menjadi cacat”, tulisnya di Twitter.