TIKTAK.ID – Memperingati Hari Keadilan Sosial Sedunia, Organisasi Buruh Internasional (ILO) di Kantor PBB New York, Kamis (20/2/20), menekankan perlunya menutup kesenjangan dalam kehidupan di masyarakat agar tercapai keadilan sosial, seperti yang dilansir dari laman PBB.
Hal ini karena menurut ILO, kesenjangan antara si kaya dan si miskin kali ini lebih besar dari yang diperkirakan. Secara global 20 persen dari populasi orang miskin di negara mana pun membutuhkan lebih dari 11 tahun untuk mendapatkan apa yang didapat orang kaya saat ini.
Di negara-negara miskin lebih buruk lagi, 20 persen dari populasi orang miskin membutuhkan lebih dari 26 tahun untuk mendapatkan hal yang sama dari 20 persen orang kaya dalam satu populasi.
Baca juga: Pasca Brexit, Inggris akan Hapus Buruh Murah
Ketimpangan ini sangat rentan dan sangat berbahaya sebab bisa memicu konflik sosial. Maka dari itu perlu terciptanya keadilan sosial. Yaitu kondisi mendasar bagi setiap orang untuk dapat hidup dalam kedamaian dan kemakmuran.
Sementara itu, keadilan sosial itu sendiri bukan hanya tentang peningkatan pendapatan dan menciptakan lapangan kerja. Tapi juga menyoroti hak asasi manusia, martabat dan kebebasan berekspresi bagi para pekerja, bersama dengan otonomi ekonomi, sosial dan politik.
Dalam diskusi terkait peringatan Hari Keadilan Sosial di PBB ini, Pejabat Senior Program ILO, Amber Barth, melukiskan gambaran penurunan pendapatan buruh, meningkatnya pengangguran global, lambatnya pertumbuhan ekonomi dan kurang terciptanya lapangan kerja baru sebagai salah satu faktor kesenjangan.
Baca juga: Aksi Terorisme Sayap Kanan Jerman Tewaskan 9 Orang
Halaman selanjutnya…